Jumat 03 Mar 2023 09:56 WIB

Ini Lima Hal Terkait Penjelasan Islam tentang Prinsip dan Rukun Islam

Antara lain, pemberian motivasi yang kuat dan pembiasaan.

Prof Dr KH Didin Hafiduddin MS  (kiri)
Foto: Dok SBBI
Prof Dr KH Didin Hafiduddin MS (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar IPB University dan Direktur Pascasarjana UIKA Bogor, Prof Dr KH Didin Hafiduddin MS mengupas lima hal terkait penjelasan Islam tentang prinsip dan rukun Islam.  Menurut dia,  paling tidak, ada lima hal terkait penjelasan Islam tentang prinsip termasuk rukun Islam.

Pertama, kata dia, memberikan motivasi yang kuat. Misalnya terkait rukun Islam tentang kewajiban berpuasa, seperti dinyatakan dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183-187 dan sejumlah hadits Rasul.

Baca Juga

Kedua, pembiasaan dalam ibadah. Misalnya, ibadah shalat, akhlak yang baik, serta taat dan patuh kepada orang tua. “Rasulullah menegaskan, bila anak kecil sudah bisa membedakan tangan kanan dan tangan kiri, maka dia sudah harus dibiasakan shalat,” ujarnya. kata Prof Didin saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jumat (3/3/2023) pagi.

Ketiga, keteladanan. Misalnya orang tua kepada anak, dan guru kepada murid. “Kita sebagai pendidik harus jadi uswah hasanah (contoh yang baik). Baik bagi diri pribadi maupun menjadi contoh bagi orang lain,” tuturnya.

Keempat, kata Kiai Didin,  penekanan yang berbeda karena ada maksud  tertentu  yang kuat. Misalnya shalat,  antara bacaan  dan gerakan harus serasi. Dalam berhaji, kegiatan tawaf (mengelilingi Ka’bah) yang menjadi rukun (wajib dikerjakan) adalah berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, sedangkan membaca doa sepanjang melakukan tawaf hukumnya sunnah.

“Demikian pula dalam melaksanakan sa’i,  penekanan utamanya adalah pada berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah  sebanyak tujuh kali, sedangkan membaca doa saat melaksanakan sa’i hukumnya sunnah,” paparnya.

Kelima, disiplin dan kejujuran yang kuat dalam segala hal. “Pentingnya kejujuran ini wajib dipegang, baik dalam hal ibadah maupun kegiatan-kegiatan lainnya,” kata Prof Didin Hafidhuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement