Kamis 02 Mar 2023 15:56 WIB

Ustadz Adi Hidayat Berangkatkan 27 Kader Ulama ke Libya

Kader terpilih tersebut akan dididik dengan kurikulum khusus.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ustadz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat Berangkatkan 27 Kader Ulama ke Libya
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat Berangkatkan 27 Kader Ulama ke Libya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz Adi Hidayat (UAH) telah memberangkatkan 27 kader ulama muda ke Libya. Hal ini disampaikan Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustadz Fathurrahman Kamal.

“Ustadz Adi sudah memberangkatkan 27 kader ulama ke Libya dan itu beliau dengan potensi dan sumber daya yang beliau miliki itu memberangkat 27 kader, dan bahkan diharapkan ini mereka sampai program doktor,” ujar Ustaz Fathurrahman kepada Republika.co.id, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga

Jika pengiriman kader ulama tersebut dilakukan secara serentak, Ustadz Fathurrahman yakin Indonesia mampu melahirkan generasi emas saat memasuki usia emas pada 2045 atau saat usia Indonesia mencapai satu abad.

“Ini kan kalau ini berjalan secara simultan saya kira generasi emas Indonesia satu abad kita sudah panen. Ini untuk memperkuat kapasitas dai tapi juga seorang ilmuwan atau ulama,” kata Ustadz Fathurrahman.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, 27 kader ulama muda tersebut telah dilepas secara resmi oleh Ustadz Adi Hidayat di Aula lantai 6 Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta pada Kamis (2/2/2023). Mereka adalah penerima beasiswa pendidikan S-1 di Universitas Al-Asmarya hasil kerja sama antara PP Muhammadiyah dengan Quantum Akhyar Institute.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, 27 kader terpilih tersebut akan dididik dengan kurikulum khusus dengan para ulama otoritatif. Mereka diproyeksikan menjadi ulama yang terkoneksi dengan kebutuhan Majelis Tarjih, Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah.

Universitas Asmarya sendiri disebut Adi sebagai kampus terbagus di Libya dalam mencetak ulama dan ahli Alquran. “Harus ada kader-kader yang semakin dinamis menghadapi tantangan di masa depan bukan sebagai alim ulama, tapi juga dai. Kami menginginkan kriteria ideal, alim dan dai,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement