REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Raihan Ariatama menyampaikan paradigma inclusive entrepreneurship atau Kewirausahaan Sosial sebagai paradigma perjuangan ekonomi HMI untuk mengatasi persoalan kesenjangan sosial-ekonomi masyakarat.
Hal tersebut disampaikan Raihan Ariatama dalam Pidato Ketua Umum pada Malam Puncak Dies Natalis Ke-76 HMI yang bertemakan 'Khidmat HMI untuk Masa Depan Peradaban' di Balai Sudirman, Jakarta, Senin (27/2/2022) malam.
Raihan menyebut bahwa cita-cita peradaban bangsa adalah mewujudkan kemandirian ekonomi untuk mencapai masyakarat yang sejahtera.
“Maka dari itu, misi peradaban yang diemban HMI hari ini adalah meminimalkan jurang kesenjangan sosial-ekonomi antar warga negara Indonesia. HMI harus berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan tujuan melakukan distribusi kekayaan yang adil dan merata,” kata Raihan.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Lebih lanjut, Raihan menyampaikan bahwa paradigma pembangunan ekonomi yang sangat cocok dengan alam pikir HMI adalah paradigma inclusive entrepreneurship.
“Paradigma inclusive entrepreneurship (kewirausahaan yang inklusif), yang pada satu sisi bertujuan untuk menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi semua orang untuk berwirausaha dengan mengoptimalkan akses terhadap jejaring, modal, serta pasar secara merata,” ungkapnya.
“Namun pada sisi lain bertujuan untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang peka terhadap nilai-nilai inklusivitas dalam proses pembangunan ekonomi,” kata dia menambahkan.
Malam Puncak Dies Natalis Ke-76 ini dihadiri deretan tokoh nasional, antara lain Wakil Presiden Republik Indonesia Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, Menkopolhukam Mahfud MD, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, politisi senior Akbar Tandjung dan aktivis senior Hariman Siregar.