Selasa 28 Feb 2023 13:43 WIB

Muslim Eropa Didesak Boikot Kurma Israel Selama Ramadhan 1444 H

Israel disebut sebagai produsen kurma Medjoul terbesar di dunia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Muslim Eropa Didesak Boikot Kurma Israel Selama Ramadhan 1444 H. Foto:  Kurma medjoul asal Israel
Foto: AP
Muslim Eropa Didesak Boikot Kurma Israel Selama Ramadhan 1444 H. Foto: Kurma medjoul asal Israel

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Muslim di seluruh Eropa didorong untuk memeriksa label buah yang ada dan menghindari membeli kurma Israel saat Ramadhan ini. Penggagas kampanye, Friends of Al-Aqsa, menyebut langkah ini diambil untuk memastikan mereka tidak berbuka puasa dengan "rasa apartheid".

“Dengan memilih tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan ini, komunitas Muslim dapat mengirim pesan yang jelas dan kuat, untuk mengecam pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” ujar perwakilan FOA, Shamiul Joarder, dikutip di Arab News, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga

Israel disebut sebagai produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, yang mana 50 persen kurma Israel ini diekspor ke Eropa. Dalam sebuah pernyataan, FOA  menyebut kurma ini kemudian dijual di supermarket besar dan toko-toko lokal di seluruh benua.

FOA menambahkan, Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol dan Italia mengimpor buah kering kurma ini dalam jumlah besar. Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar 7,5 juta poundsterling (Rp 137.718.225.000).

Sepanjang tahun ini, mereka menegaskan Israel telah membunuh setidaknya 62 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak. Angka ini setara dengan satu anak setiap lima hari.

“Pemerintah Israel meningkatkan penghancuran rumah pada tingkat yang mengkhawatirkan dan telah berjanji untuk memperluas pemukiman ilegal pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata FOA.

FOA menekankan organisasi hak asasi manusia internasional terkemuka, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, telah mengatakan Israel melakukan kejahatan apartheid. Tetapi negara-negara Eropa gagal menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan menegakkan hukum internasional.

“Saatnya memperbaharui komitmen kami terhadap BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) Ramadhan ini. Kita harus ingat sebagai komunitas kita kuat dan kita dapat membuat suara kita didengar melalui tindakan sederhana mengembalikan kurma Israel ke rak," ucap Joarder.

Dia menambahkan, yang perlu dilakukan Muslim Eropa adalah mengecek label yang ada (#CheckTheLabel) dan tidak membeli kurma dari apartheid Israel.

Hari aksi untuk mendorong umat Islam untuk "memeriksa label" akan digaungkan di masjid-masjid Inggris pada 17 Maret, Jumat terakhir sebelum Ramadan. Tidak hanya itu, akan ada gerakan kesadaran daring pada akhir pekan terakhir sebelum bulan suci.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2258126/world

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement