Sabtu 25 Feb 2023 12:04 WIB

Probelamatika Umat Islam: Ketimpangan Ekonomi, Politik, Islamofobia, Hingga SDM

Problematika dan Tantangan Umat Islam di Indonesia: Kini dan Esok

Majis taklim. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mabruroh
Majis taklim. (ilustrasi)

Oleh: Dr. Syahganda Nainggolan, Direktur Sabang Merauke Circle Makalah 

Luis Andres Henao dari Associated Press menuliskan tentang Qatar, negara Islam di Jazirah Arab, dalam judul “Qatar offers World Cup visitors an introduction to Islam”, pada ABC News, 18/12/22. Pada event kejuaraan sepakbola dunia (World Cup) tahun 2022, Qatar berusaha menyebarkan informasi Islam sebagai agama kebahagian kepada jutaan pengunjung asing yang datang kesana untuk menonton bola.

Informasi itu berupa bagaimana Islam mengajarkan kehidupan berkeluarga, menjalankan ibadahnya, menghargai orang lain, melihat Ka’bah secara virtual, sumbangan Islam dalam ilmu kedokteran, dan lain sebagainya. Luis menggambarkan bahwa upaya itu setidaknya memberi dampak pada perubahan cara pandang pengunjung barat dan Amerika latin yang belum mengetahui Islam sesungguhnya. Qatar adalah sebuah negara berpenduduk Islam 65%, Hindu 15% dan Kristen 14%, dan sisanya berbagai kepercayaan lainnya 

Cerita di atas sekedar untuk mengkomparasi dengan Indonesia, yang pada saat hampir bersamaan, November 2022, mengadakan acara internasional G20 SUMMIT di Bali. Pertemuan Bali yang dihadiri belasan kepala negara, termasuk negara-negara superpower, dan ribuan orang-orang penting dari berbagai negara serta lembaga multilateral lewat begitu saja tanpa ada sedikitpun upaya mengenalkan Islam, yang merupakan agama mayoritas penduduk Indonesia, lebih dari 85%.

Upaya menghadirkan budaya tertentu dalam tarian-tarian penyambutan tamu memang dilakukan, namun terkait kebudayaan Islam dan kehidupan masyarakat Islam tidak dilakukan sama sekali. Bahkan, dalam perhelatan ini, tokoh Islam dan mantan ketua Majelis Ulama Indonesia, Wapres Makruf Amin, tidak mendapatkan kesempatan untuk hadir di Bali. Perbandingan ini penting untuk mencatat bahwa Islam sebagai representasi sebuah ajaran kehidupan di Indonesia tidak muncul dalam tataran internasional, saat ini. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement