REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia mengatakan 95 persen anggota majelis taklim adalah perempuan. BKMT ingin perempuan-perempuan ini, melalui majelis taklim, bisa menjadi sosok yang cerdas, berdaya, berpotensi, dan bermanfaat untuk umat.
“BKMT ingin meningkatkan kualitas pembelajaran majelis taklim. Jadi kita ingin supaya perempuan-perempuan ini lebih berdaya, lebih mempunyai kebermanfaatan untuk umat dan meningkatkan potensi dan kualitasnya,” kata Syifa di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
“Kita ingin agar apa yang dilakukan BKMT dapat terukur, konkrit dan bermanfaat,” tambahnya.
Menurut Syifa, majelis taklim adalah aset untuk umat dan bangsa yang berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memberikan wawasan keislaman, kebangsaan, terhadap jamaah yang ada di majelis taklim.
“Jadi yang dilakukan BKMT ini adalah bagaimana agar perempuan, masyarakat, agar umat, itu bisa potensinya dan peranannya itu bisa bermanfaat menjadi meningkat,” ujar dia.
Dia menambahkan majelis taklim bukan sekadar tempat untuk belajar dan mengajar. Majelis taklim adalah tempat atau wadah untuk silaturahim, berkumpul, menggali wawasan, dan bekerja sama.