Senin 20 Feb 2023 00:10 WIB

Lika-liku Berdirinya Masjid Agung Xian Cina

Masjid Agung Xian terletak di provinsi Shaanxi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Agung Xian, Cina.
Foto: Wikipedia
Masjid Agung Xian, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Masjid Agung Xi'an terletak di provinsi Shaanxi, Cina tengah dan di kota yang sama dengan tentara terakota. Berdirinya masjid tersebut penuh dengan liku, usai dibangun tempat ibadah tersebut sempat dihancurkan hingga akhirnya dipugar kembali.

Dilansir dari laman Middle east Monitor pada Ahad (19/2/2023), Masjid Agung Xi'an merupakan salah satu masjid pra-modern terbesar di China yang telah melayani jamaah sejak abad kedelapan. Itu dihancurkan dan dibangun kembali setidaknya empat kali.

Baca Juga

Masjid Xi'an sering dikunjungi oleh Muslim Hui, demografi Muslim Cina, yang kemungkinan besar berasal dari perkawinan campuran antara migran Asia Tengah dan kelompok etnis dominan Cina 'Han' selama era jalan sutra.

Masjid Agung Xi'an diyakini dibangun pada tahun 742 selama dinasti Tang. Pedagang dari Arab dan Persia diperkirakan telah menetap di wilayah tersebut dan Kaisar Xuanzong menetapkan tempat ibadah bagi mereka.

Akan tetapi masih belum jelas apakah ini masjid pertama yang pernah dibangun di Cina. Hal ini karena mungkin ada masjid lain yang dibangun pada waktu yang bersamaan.

Adapun masjid ini lebih besar dari banyak kuil dan menawarkan perpaduan arsitektur Cina dan Islam. Setelah jatuhnya dinasti Tang pada tahun 907, masjid tersebut dihancurkan bersama dengan kota Xi'an.

Selanjutnya, upaya rekonstruksi diluncurkan di bawah dinasti Ming pada tahun 1378. Selama berabad-abad bangunan baru ditambahkan termasuk gerbang depan masjid, Paifang dan Sebil.

Pada 1956, Partai Komunis Cina di bawah Ketua Mao menyatakan masjid tersebut sebagai situs warisan yang dilindungi. Akan tetapi selama 'revolusi budaya' masjid tersebut ditutup dan diubah menjadi pabrik baja. Kemudian itu menjadi masjid lagi setelah kematian Mao pada 1976, dan sejak itu menjadi tempat ibadah utama bagi Muslim Cina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement