Jumat 10 Feb 2023 17:29 WIB

Tradisi Ramadhan di UEA, 40 Hari Menuju Bulan Suci

Durasi berpuasa umat Islam di UEA akan mencapai kurang lebih 14 jam per hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang melihat Masjid Sharjah yang diterangi selama Festival Cahaya Sharjah di emirat Teluk Sharjah, Uni Emirat Arab, 13 Februari 2022. Tradisi Ramadhan di UEA, 40 Hari Menuju Bulan Suci
Foto:

Bagaimana Ramadhan di UEA?

Tradisi Ramadhan di UEA dimulai pertengahan Sya’ban, yaitu bulan sebelum Ramadhan. Hari ini dikenal sebagai Hagg Al Layla.

Pada hari ini anak-anak Emirat biasanya akan mengenakan pakaian terbaik mereka dan pergi ke rumah-rumah di daerah tetangga sambil membacakan lagu dan puisi. Para tetangga menyambut mereka dengan manisan dan kacang-kacangan, yang dikumpulkan oleh anak-anak dalam tas kain tradisional.

Ada dua makanan utama di bulan Ramadhan, yaitu Sahur dan Iftar. Sahur dikonsumsi pada pagi hari sebelum matahari terbit, tepat sebelum jam puasa dimulai. Sedangkan Iftar adalah makan untuk berbuka puasa. Mengikuti teladan Nabi Muhammad, biasanya umat Islam akan berpuasa berbuka dengan kurma dan laban (buttermilk).

Pada malam pertama Ramadhan, keluarga di UEA biasanya juga akan berkumpul di rumah kepala keluarga laki-laki, biasanya sang kakek, untuk berbuka puasa pertama. Di UEA dan negara-negara teluk lainnya, kurma dianggap sebagai 'roti padang pasir'. Sedangkan Gars, remah-remah seperti roti dengan kurma dan kapulaga, adalah hidangan manis Emirat yang populer selama Ramadan. Hidangan umum lainnya adalah Harees dan Threed.

Di UEA juga memiliki tradisi Midfa Al Iftar atau tradisi meledakkan meriam sebagai penanda waktu dimulainya berbuka puasa. Midfa Al Iftar merupakan bagian integral dari budaya Islam dan berlangsung di banyak daerah di seluruh negeri. Suara meriam itu dapat didengar sekitar 8-10 kilometer jauhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement