Jumat 10 Feb 2023 13:35 WIB

UIN Sunan Kalijaga Beri Penghargaan untuk Kardinal Miguel, Gus Yahya, dan Sudibyo Markus

UIN Sunan Kalijaga menilai ketiga tokoh berkiprah untuk perdamaian.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar konferensi pers terkait rencana pemberian gelar honoris causa kepada Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.
Foto: Febrianto Adi Saputro
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar konferensi pers terkait rencana pemberian gelar honoris causa kepada Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta akan menganugerahkan gelar honoris causa kepada tiga tokoh perwakilan umat beragama. Tiga tokoh tersebut yaitu Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dr Sudibyo Markus.

"Pada hari senin, mulai jam 08.00 pagi sampai kira-kira jam 12.30 kita akan memberikan gelar Anugerah kepada tiga pemimpin agama dunia," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin dalam konferensi pers, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga

Ketiga tokoh tersebut dinilai telah berkiprah untuk perdamaian dunia, dialog antaragama, dan kegiatan kemanusiaan. Yahya Cholil Staquf misalnya, yang kiprahnya dalam bidang kemanusiaan dan dialog antariman tak diragukan lagi.

"Kiprah dan kontribusi beliau pada bidang kemanusiaan perdamaian dan dialog antariman beliau mulai sudah lama sekali terutama aktivitas beliau dengan kelompok berbagai macam agama dan ini bisa kita lihat faktanya ketika beliau menyelenggarakan R20 baik di Bali maupun di Yogyakarta," ujarnya.

Begitu juga dengan kiprah Sudibyo Markus di bidang perdamaian. Al Makin mengatakan Sudibyo merupakan orang yang berjuang mengirimkan bantuan ke jalur Gaza dan mendapatkan bantuan dari kolega internasional yang berasal dari Kristen,  Yahudi, Islam di Timur Tengah dan lain-lain.

Selain itu Sudibyo juga berkontribusi dalam memperjuangkan perdamaian antara pemerintah Filipina dengan kelompok Islam Moro mulai tahun 2005 sampai tahun 2022.  

"Saya kira ini pengalaman Indonesia sangat bermanfaat kontribusinya untuk negara tetangga di mana Indonesia berbagai agama bisa harmoni dan Pak Sudibyo Markus ini juga mempunyai kontribusi tersendiri tidak hanya untuk Muhammadiyah tetapi juga untuk Indonesia dan juga untuk manusia di dunia pada umumnya," ucapnya.

Gelar honoris causa juga akan dianugerahkan kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot. Kardinal Ayuso dinilai memiliki pengalaman yang luas di Timur Tengah. Kardinal juga cukup lama di Sudan dan Mesir dan sudah mengunjungi beberapa negara Timur Tengah dan beberapa negara penting yang mayoritas muslim. Selain itu Kardinal Ayuso juga menaruh perhatian terhadap keunikan Islam di Indonesia yang beragam, berbeda dengan cara dan praktek Islam, tradisi Islam dan budaya Islam di Timur Tengah.

"Beliau menggarisbawahi betapa Indonesia mempunyai resep tersendiri tentang perpaduan Islam dan budaya lokal, dan relasi antara umat beragama di Indonesia ini berbeda dan lebih banyak harmonisnya, tentu saja ada persoalan-persoalan di seluruh dunia ini tetapi beliau sangat optimis ketika menggarisbawahi tentang Islam di Indonesia dan relasinya dengan umat agama lain beliau mempunyai perhatian," paparnya.

"Gelar doktor anugerah honoris causa ini sangat penting bagi kampus, bagi bangsa Indonesia, dan bagi dunia," imbuh Al Makin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement