REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Gelaran perayaan satu abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2) berlangsung sukses.
Acara yang dihadiri lebih dari dua juta hadirin tersebut termasuk berhasil dalam pengendalian situasi, baik pra maupun pascapelaksanaan. Termasuk penanganan kebersihan.
Panitia Harlah 1 Abad NU sendiri sejak awal sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk pengendalian kebersihan lingkungan sekitar dengan mengerahkan relawan pembersih sampah yang dinamakan Pasukan Semut.
Selain anggota PMII, terlibat juga dalam aksi ini, ratusan santri dari beberapa pesantren yang sukarela membantu Aksi Jagad Bersih. Seperti yang dilakukan oleh PMII Ciputat, yang jauh-jauh dari Ibu Kota khusus berkhidmat melakukan Aksi Jagat Bersih.
Berkekuatan 100 sahabat PMIIl yang dibagi menjadi lima kelompok, mereka melakukan aksi bersih-bersih di sekitar stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (8/2/2023) pagi.
Ketua IKA PMII Cabang Ciputat, H Ali Ghozi, mengatakan sampah adalah salah satu persoalan penting dalam setiap event besar yang harus segera diatasi.
“Untuk berkhidmat satu abad NU, kami dari PMII Ciputat mengerahkan sekitar 100 sahabat untuk terlibat langsung membersihkan sampah-sampah yang tertinggal dari kegiatan kemarin,” ujar Ali Ghozi.
Dia mengatakan, sebanyak 100 sahabat PMIIl yang dikerahkan pagi ini dibagi menjadi lima kelompok yang diikoordinasikan Muhammad Syamsul Falah, Ma’ruf Ansori, Maulana Azka, Ufid Faidzul Barokat, dan Khairul Umam.
“Selain anggota PMII, terlibat juga dalam Aksi ini, ratusan santri dari beberapa pesantren yang sukarela membantu Aksi Jagad Bersih ini,” tambahnya.
Ditanya tentang ide terjun sebagai pasukan pemungut sampah, Ali Ghozi mengatakan bahwa Aksi Jagat Bersih juga diambil dari slogan NU Satu Abad Merawat Jagat.
“Jadi, aksi kami ini sesuai juga dengan slogan Satu Abad Merawat Jagat Membangun Peradaban. Sahabat-sahabat kami ajak memunguti sampah yang tersisa,” ujar dia.
Dia mengatakan, pihaknya mengumpulkan dan memasukkan kantong sag, lalu diangkut oleh truk tim kebersihan untuk dibuang ke pembuangan akhir.
“Kami mengambil tanggung jawab kecil ini, supaya Kota Sidoarjo sebagai tuan rumah juga tetap terjaga kebersihannya,” tutur dia.