REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Ketua Resepsi Harlah satu abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan mengklarifikasi terkait hilangnya lima dari sembilan beduk yang digunakan saat acara puncak peringatan satu abad NU. Rahmat mengklarifikasi, beduk yang dikira hilang tersebut ternyata sudah diamankan.
"Mohon maaf sebelumnya ada miskomunikasi. Awalnya info yang kami terima lima beduk hilang, setelah ada laporan perkembangan ternyata beduknya tidak hilang, tapi sudah diamankan," kata Rahmat, Kamis (9/2).
Rahmat menjelaskan, dengan banyaknya jemaah yang hadir, membuat panitia harus kerja ekstra mengatur jalannya acara. Hal itu mengakibatkan miskomunikasi pun yang tidak terhindarkan. Salah satunya informasi terkait jumlah jamaah yang datang dan terkait keberadaan beduk yang dipakai pada acara pembukaan puncak satu abad NU.
"Awalnya diperkirakan berjumlah 1,3 juta jamaah ternyata laporan yang diterima panitia yang dihimpun dari berbagai ranting dan PCNU se-Indonesia jumlah jamaah yang hadir di resepsi satu abad NU mencapai 4 juta lebih," ujar Rahmat.
Sebelumnya, pada konperensi pers yang digelar di Sidoarjo, Rabu (9/2), Rahmat menyebutkan lima dari sembilan beduk yang digunakan saat acara puncak peringatan satu abad NU hilang. Padahal, Beduk tersebut akan dibagikan ke pesantren-pesantren sebagai cendera mata peringatan satu abad NU dari panitia.
"Panitia ini kehilangan beduk lima. Di dalam itu ada beduk sembilan. Sembilan itu sudah ada nama-nama pesantrennya. Itu semacam cendera mata dari PBNU," kata Rahmat.