REPUBLIKA.CO.ID,MONROVIA -- Wanita Muslim di Liberia memperingati hari hijab internasional. Jaringan Wanita Muslim Liberia (LMW-NET) bermitra dengan organisasi sejenis termasuk Sisters of Sakinnah dan Organisasi Wanita untuk Pendidikan Islam dan Akademi Quran Liberia memperingati hari hijab internasional dengan berparade di jalan-jalan Monrovia pada Rabu (1/2/2023)
Seperti dilansir the New Dawn Liberia pada Kamis (2/1/2023), Mereka menggalakkan dukungan bagi para pemakai hijab dan menentang penganiayaan terhadap para pemakai hijab di Liberia. Jaringan Wanita Muslim Liberia memulai hari dengan pawai pelajar Muslim dari berbagai sekolah Islam, termasuk United Islamic School, SMA Kongres Muslim, SMA Sheriff Jr & Sr., Asosiasi Pelajar Muslim Liberia (NAMSAL) dan Alnoor Islamic. Mereka mengambil tempat dari persimpangan Central Monrovia (Clay & Benson Streets) ke Balai Kota Monrovia.
Ketua Program Kesadaran Hari Hijab Sedunia di Liberia, Fatima Zahra Abounacar Maiga, mengatakan bahwa perayaan tersebut bertujuan untuk menciptakan kesadaran penggunaan Hijab oleh perempuan Muslim di negara itu, dan untuk mengatasi diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan Muslim yang mengenakan jilbab.
Dia mengatakan, tujuan lain adalah mengirim pesan kepada pemerintah untuk memastikan perlindungan hak-hak perempuan Muslim. Maiga menegaskan bahwa mengenakan hijab oleh wanita Muslim merupakan komitmen dan kewajiban kepada Allah, sebagai tanda kesucian dan pemahaman terhadap Islam. Dia menyesalkan apa yang disebutnya persepsi keliru tentang penggunaan jilbab oleh wanita Muslim, dan menekankan perlunya mendidik umat Islam tentang penggunaan jilbab dan pentingnya jilbab.
Sementara itu, dalam pidatonya di Balai Kota Monrovia, calon senator Kabupaten Montserrado Victoria Torlo Koiquah, yang juga anggota Kongres Nasional Alternatif (ANC), Madam Koiquah mendesak wanita Muslim untuk melihat mengenakan jilbab sebagai hal yang penting bagi kehidupan mereka dan untuk menunjukkannya sebagai adat yang sangat utama dalam agama Islam.
Madam Koiquah mencatat bahwa wanita Muslim memimpin dengan memberi contoh dan mengizinkan non-Muslim untuk mengikuti. Dan dia menyebut itu sebagai kebanggaan dan martabat mereka sebagai Muslim.
Calon senator itu juga mendorong perempuan Muslim dan gadis muda Muslim yang mengenakan jilbab untuk tidak membatasi diri dan mendobrak batasan selain hanya menjadi ibu rumah tangga, duduk di dapur.
Dia mengatakan sebaliknya, mereka harus unggul dalam setiap kapasitas masyarakat dengan memberdayakan diri mereka sendiri untuk menjadi pemimpin terkemuka, mendesak gadis-gadis Muslim berjilbab untuk terus mengejar pendidikan mereka.