Jumat 27 Jan 2023 15:36 WIB

Indonesia Pelajari Deradikalisasi Arab Saudi Tangkal Terorisme Radikalisme

Indonesia dan Arab Saudi mempunyai irisan dalam Program Deradikalisasi

Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, mengunjungi The Mohammed Bin Nayef Counseling and Care Center (MNCC) dan Lembaga Pemasyarakatan Al-Hair di Riyadh. Kunjungan berlangsung Senin (23/1/2023) lalu. Indonesia dan Arab Saudi mempunyai irisan dalam Program Deradikalisasi
Foto: Dok Istimewa
Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, mengunjungi The Mohammed Bin Nayef Counseling and Care Center (MNCC) dan Lembaga Pemasyarakatan Al-Hair di Riyadh. Kunjungan berlangsung Senin (23/1/2023) lalu. Indonesia dan Arab Saudi mempunyai irisan dalam Program Deradikalisasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengunjungi Pusat Deradikalisasi di Riyadh Arab Saudi. BNPT mempelajari cara Arab Saudi menyadarkan pemahaman radikal para teroris. 

Pusat Deradikalisasi Arab Saudi adalah di The Mohammed Bin Nayef Counseling and Care Center (MNCC) dan Lembaga Pemasyarakatan Al-Hair di Riyadh. Kunjungan berlangsung Senin (23/1/2023) lalu.   

Baca Juga

Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, menyatakan kunjungan ke Pusat Deradikalisasi di Arab Saudi penting untuk perbaikan deradikalisasi di Indonesia.  

BNPT RI mengembangkan sejumlah program deradikalisasi antara lain Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) melalui sinergi dengan semua kalangan. 

KTN berbasis kesejahteraan dengan melatih para eks narapidana teroris (napiter) untuk memiliki ketrampilan ekonomi dan sosial sehingga bisa berbaur dengan masyarakat luas. 

“Kita koreksi di mana letak kekurangan kerja sama kita di antara stakeholder dan evaluasi itu kita lakukan,” kata Boy Rafli. 

Di Arab Saudi sendiri, MNCC merupakan pusat deradikalisasi yang berfokus pada rehabilitasi dan reintegrasi bagi ekstremis. 

Mereka menggunakan metodologi ilmiah khusus berdasarkan Konstitusi Kerajaan Arab Saudi. Program deradikalisasi antara lain pendidikan, art therapy, rekreasi, konseling psikologi dan konseling agama.  

BNPT RI terus melakukan evaluasi dan penguatan program deradikalisasi terlebih setelah kejadian Bom Astana Anyar Bandung, 7 Desember 2022 yang dilakukan eks napiter. Pemetaan program deradikalisasi terus dikembangkan. 

Program deradikalisasi ditujukan bagi para napiter sehingga mereka dapat keluar dari pemahaman agama yang tidak toleran dan dapat kembali ke masyarakat. 

Dalam kunjungan tersebut Kepala BNPT RI didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi, Direktur Pencegahan Prof. 

Irfan Idris, Direktur Kerja Sama Bilateral Brigjen Pol Kris Erlangga, Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Zaim Nasution, Kasubdit Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kolonel Harianto, serta Kasubdit Bina Dalam Lapas Kolonel CZI Roedi Wibowo.   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement