Senin 23 Jan 2023 21:49 WIB

Masjid Kampus Diharapkan Jadi Episentrum Intelektualisme .

Masjid itu bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
 Masjid Kampus Diharapkan Jadi Episentrum Intelektualisme. Foto: Ilustrasi Masjid
Foto: Republika
Masjid Kampus Diharapkan Jadi Episentrum Intelektualisme. Foto: Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seminar nasional bertema 'Merekonstruksi Peran Masjid Kampus Sebagai Episentrum Intelektualisme Yang Dinamis Berhikmah untuk Mewujudkan Peradaban Bermartabat'. Ketua Umum AMKI Wilayah DIY, Miftahul Haq mengatakak, masjid sebagai pusat atau episentrum diharapkan bisa menjadi penggerak terciptanya peradaban kehidupan masyarakat dan bangsa berbasis intelektual.

"Jadi masjid itu bisa menjadi tempat yang memiliki basis pemikiran. Bagaimana masjid dapat menjadi episentrum intelektualisme untuk membangun masyarakat Islam yang lebih baik," kata Miftah dalam keterangan tertulisnya belum lama ini. 

Baca Juga

Hal senada juga disampaikan anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, sekaligus takmir masjid kampus UMY, Agus Setyo Mutohar. Agus mengatakan bahwa jika ingin menjadikan masjid sebagai episentrum, maka harus ada inovasi, dan inovasi tersebut harus terus di kembangkan. 

"Inovasi yang dilakukan dalam kajian-kajian  ini menjadi penting, kajiannya mungkin bisa sederhana, tapi bisa mengguncangkan dan bisa menjadi episentrum," ujar Agus. 

Sekretaris Jenderal Masjid Kampus UGM, Agung Budiyanto mengatakan, masjid kampus mempunyai potensi strategis untuk mendorong peradaban umat secara islami di Indonesia. Menurutnya, masjid kampus tidak hanya menjadi pusat ibadah saja, tetapi juga dapat menjadi sentra utama seluruh aktivitas keumatan, baik sebagai tempat pembinaan dan pembentukan karakter, maupun aspek-aspek lainnya seperti politik, hukum, sosial dan budaya.  

"Ada masalah umat, maskam (masjid kampus) menjadi rujukan kalau ada orang miskin tidak diperhatikan, hubungi maskam, kalau ada anak tidak sekolah, hubungi maskam," harapnya.    

Selain seminar, kegiatan kegiatan silaturahim dan seminar nasional juga diisi dengan diskusi bersama, dan kolaborasi kegiatan-kegiatan kemasjidan kampus di Wilayah DIY, sekaligus juga launching AMKI Muda. Adanya AMKI muda ini juga diharapkan dapat menjadi penggerak kegiatan-kegiatan AMKI yang lebih besar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement