REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Eco Enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (sayur dan buah), gula dan air ini mempunyai ragam manfaat bagi kelestarian lingkungan.
Sebagai organisasi muslimah yang peduli terhadap lingkungan, Pimpinan Cabang (PC) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, membuat eco enzyme lewat pelatihan yang diadakan di beberapa tempat.
Diawali dari salah satu Pimpinan Ranting Persaudaraan Muslimah (PRa Salimah) yang ada di Bojonggede, yaitu PRa Salimah Rawapanjang yang mengadakan pelatihan pembuatan eco enzyme pada hari Sabtu (2/12/2022). Kemudian diikuti oleh PRa Salimah Kedung Waringin pada hari Kamis (5/1/2023).
Tak lama berselang, pada hari Selasa (10/1/2023) PRa Salimah Pabuaran pun membuat eco enzym, diikuti oleh PRa Salimah Susukan di hari Kamis (12/1/2023) dan terakhir PRa Salimah Bojong Baru melakukan hal yang sama pada hari Jum'at (13/1/2023).
Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan (Depdiklat) PC Salimah Bojonggede, Nisye Meliani sebagai penanggungjawab program mengatakan bahwa program ini merupakan arahan dari PD Salimah Kabupaten Bogor agar setiap PC mengumpulkan setidaknya 100 liter untuk persiapan Hari Bumi yang diperingati tanggal 22 April mendatang.
"Untuk target dalam rangka Hari Bumi di tahun 2023 ini, sesuai arahan PD, kita menyiapkan 100 liter eco enzyme. Ini ada 5 PRa Salimah kita yang membuat eco enzyme dan masing-masing PRa alhamdulilah menghasilkan 25 liter, jadi kita mempunyai kurang lebih 125 liter dan itu melampaui target yang diminta" terangnya.
Nisye juga menjelaskan jika proses fermentasi eco enzyme yang harus menunggu selama 3 bulan, dinilainya pada bulan April mendatang sudah bisa dipanen.
"Insya Allah hasil pembuatan eco enzym kita kemarin akan bisa dipanen 3 bulan lagi, dan itu pas bulan April nanti," tambahnya.
Pembuatan eco enzyme merupakan program salah satu komunitas yang ada di Salimah yang bernama Komunitas Perempuan Sehat Peduli Lingkungan (KPSPL), dibawah naungan Depdiklat. Program lainnya yang pernah dilaksanakan adalah seminar kesehatan, pengelolaan sampah dan pembuatan sabun dari minyak jelantah.
Nisye juga berharap kedepannya pelatihan pembuatan eco enzyme ini dapat menjadi program rutin, dan bisa mengajak masyarakat untuk ikut serta.
"Kami berharap semoga pelatihan eco enzyme ini tidak hanya selesai untuk Hari Bumi saja, tapi juga dapat menjadi agenda rutin baik di tingkat PC maupun PRa, dan bisa mengajak serta membagikan ilmunya juga kepada masyarakat, sehingga pengurus Salimah menjadi pionir di wilayahnya masing-masing," tutup Nisye.