Selasa 17 Jan 2023 05:05 WIB

Israel Tebar Teror, Tangkapi Anak-Anak Saat Sedang Tidur Dini Hari

Perbuatan tentara Israel menyebarkan ketakutan di keluarga Palestina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Israel Tebar Teror, Tangkapi Anak-Anak Saat Sedang Tidur Dini Hari
Foto:

Kelompok hak asasi mengatakan, ada beberapa peningkatan dua tahun lalu ketika pemerintah Israel, sebagai tanggapan atas petisi Mahkamah Agung oleh HaMoked, meminta militer memanggil orang tua membawa anak-anak mereka untuk diinterogasi. Namun, menurut angka yang dilaporkan ke Mahkamah Agung, tentara memanggil orang tua Palestina untuk menanyai anak-anak mereka hanya beberapa kali.

Tahun lalu, tidak ada satu keluarga pun yang menerima panggilan dalam hampir 300 kasus yang dilacak HaMoked di Tepi Barat. Pelanggaran kecil dan kasus di mana anak-anak dibebaskan tanpa dakwaan seperti yang terjadi pada Yousef tidak terkecuali. HaMoked mengatakan, jumlahnya tidak lengkap karena diyakini sejumlah kasus serupa tidak pernah dilaporkan.

“Mereka tidak menerapkan prosedur yang mereka buat sendiri. Itu bagian dari filosofi interogasi bahwa anak-anak ketakutan dan kelelahan,” kata Ayed Abu Eqtaish, direktur program akuntabilitas Pertahanan untuk Anak Internasional di wilayah Palestina.

Militer Israel mengatakan, mencoba memanggil anak-anak Palestina yang diduga melakukan pelanggaran ringan yang tidak memiliki sejarah hukuman pidana berat. Namun, menurut tentara Israel, kebijakan ini tidak berlaku untuk pelanggaran serius atau ketika panggilan untuk penyelidikan.

Tentara tidak akan mengomentari penangkapan Yousef, tetapi mengatakan saudaranya, Wael, menghadapi tuduhan terkait dengan kejahatan keuangan yang serius, termasuk menghubungi musuh, membawa uang secara ilegal, dan membantu sebuah organisasi ilegal. Tuduhan ini biasanya mencerminkan kasus warga Palestina yang berkomunikasi dengan orang-orang di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Meskipun HaMoked menemukan sebagian besar kasus segera dibatalkan, penangkapan larut malam menghantui anak-anak lama setelah itu. Sejak penangkapannya pada 7 November, Yousef tidak seperti sebelumnya. Menurut ibunya, Hanadi Mesheh, yang juga menceritakan penderitaannya, anaknya tidak bisa fokus di sekolah. Bahkan, Yousef tidak lagi bermain sepak bola. Yousef kerap tidur di samping ibunya beberapa malam, memeluknya ketika bermimpi buruk.

“Saya merasa seperti selalu diawasi. Saya takut ketika ibu membangunkan saya di pagi hari untuk sekolah," kata Yousef.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement