REPUBLIKA.CO.ID, BANGGAI -- Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengajak organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah turut merawat kerukunan antarumat beragama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Muhammadiyah salah satu organisasi yang memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan, tidak terkecuali di Sulawesi Tengah," kata di saat membuka Musyawarah Wilayah Pengurus Wilayah (Muswil PW) Ke-13 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sulawesi Tengah di Kabupaten Banggai, pekan lalu.
Ia menjelaskan sejarah peradaban Islam tidak terlepas dari peran tokoh-tokohnya, yang juga turut membesarkan bangsa ini dengan berbesar hati merumuskan Pancasila sebagai falsafah bangsa.
Oleh karena itu, katanya, tongkat estafet ini harus dibangun dengan penuh kebersamaan dalam keberagaman untuk satu misi menjaga keutuhan NKRI dari tindakan-tindakan yang sengaja memecah belah rakyat.
"Menjaga kedaulatan negara harus disertai dengan sikap toleransi antarumat beragama, meskipun kita berbeda suku, golongan, ras, dan agama, tetapi kita satu dalam bingkai bernegara," ucap Rusdy yang juga mantan Wali Kota Palu dua periode.
Menurutnya, perbedaan tidak perlu diperdebatkan, karena perbedaan merupakan rahmat dari Allah SWT yang sengaja dihadirkan di muka Bumi supaya saling mengenal satu sama lain.
Ia berharap, organisasi keagamaan di daerah ini turut serta membantu dan mendukung pemerintah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang merata dan sejahtera.
Dalamkesempatan itu, ia berjanji membantu gerakan perempuan Muhammadiyah (Aisyiyah) berupa mobil operasional organisasi.
Selain itu, ia juga menyerahkan hibah untuk peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Muhammadiyah Palu senilai Rp250 juta.
"Musyawarah ini tidak hanya memilih pemimpin organisasi, tetapi jadikan kegiatan ini sebagai perekat silaturahmi antarsesama, dan program kerja hasil musyawarah ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan daerah dan organisasi Muhammadiyah," demikian Rusdy.