REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Yahudi meyakini restorasi Israel, setelah dua ribu tahun Kerajaan Israel dihancurkan, merupakan satu tanda kehadiran Mahsiah, atau Moshiah, atau Mashiach, atau Moshiach.
Itu adalah bahasa Ibrani dari al-Masih atau Messiah. Tapi, al-Masih yang mereka tunggu bukanlah kedatangan Nabi Isa al-Masih, sebagaimana keyakinan Islam dan Kristen. Mereka menunggu Messiah yang lain.
Meski sedang berlangsung, restorasi Israel tersebut belumlah sempurna. Yang dimaksud restorasi Israel bukanlah sekadar pendirian negara Israel, melainkan juga negara dengan luas seperti pada era Nabi Dawud, yang merupakan era keemasan Bani Israil.
Bahkan, gerakan Zionis saat ini menambahkannya dengan gagasan Israel Raya (Eretz Yisrael), yang membentang dari Delta Nil (yang kini masih dikuasai Mesir) hingga ke Sungai Eufrat (yang kini masih dikuasai oleh Irak), seperti yang tertulis di Kitab Genesis, bahkan lebih luas lagi.
Lantas siapa Messiah atau al-Masih yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi itu? Lebih dari dua ribu tahun lalu, kaum Yahudi telah menolak Nabi Isa sebagai al-Masih.
Mereka bahkan berkonspirasi dengan penguasa Romawi untuk menyalibnya. Sampai saat ini, orang Yahudi menanggap Nabi Isa sebagai al-Masih palsu (the false messiah).
Hal ini karena menurut anggapan mereka Nabi Isa telah terbunuh, dan selama hidupnya tidak memenuhi nubuatan sebagai al- Masih, seperti merestorasi Israel, membangun kembali haikal Sulaiman, mengembalikan bani Israil ke tanah Suci, menjadi raja , dan seterusnya.
Bahkan, orang Yahudi menyampaikan tuduhan-tuduhan keji kepada Nabi Isa dan ibunya, Maryam. Bahwa Nabi Isa adalah anak zina, dan melakukan sihir. Sedangkan ibunya, Maryam, adalah seorang pezina.
Baca juga: Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf: Islam Agama Paling Murni
Setelah peristiwa penolakan Nabi Isa—yang merupakan keturunan Nabi Dawud— sebagai al-Masih tersebut, Tuhan tidak lagi menurunkan nabi kepada Bani Israil.
Dan beratus-ratus tahun, persoalan ini menjadi perdebatan antara kaum Yahudi yang menolak Nabi Isa dengan Yahudi pengikut Nabi Isa, yang menjadi cikal bakal Nasrani.
Sampai Nabi Muhammad SAW diutus, yang membenarkan Nabi Isa adalah al-Masih yang sebenarnya. Dan, al-Masih akan turun kembali di akhir zaman, menjadi hakimun adl, atau penguasa adil.
Lalu, siapa messiah yang ditunggu kaum Yahudi? Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan tentang kedatangan al-Masih Dajjal, yang secara harfiah berarti al-Masih Pendusta. Orang Kristen menyebutnya sebagai antikristus.
“Setelah kaum Yahudi menolak mengakui al-Masih yang asli, yaitu Nabi Isa Putra Maryam, sebuah divine punishment yang paling buruk pun menanti. Ya’juj dan Ma’juj kini membawa orang-orang Yahudi kepada al-Masih,” pakar eskatologi Islam, Imran Hosein, dalam bukunya, Jerusalem in the Qur’an.