REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Untuk pertama kalinya dalam sejarah, salah satu kapal konvoi Global Sumud Flotilla (GSF) dilaporkan memasuki perairan teritorial Gaza. Salah satu armada dari konvoi kemanusiaan tersebut dilaporkan melintasi perairan teritorial Gaza sebelum sinyal pelacakannya hilang sekitar 9,3 mil laut dari pantai, lapor kantor berita Anadolu.
Penyelenggara mengatakan, belum jelas apakah kapal tersebut diserang dan ditarik oleh pasukan Israel, menghindari intersepsi, atau apakah pelacaknya mengalami malfungsi.
Konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, yang membawa anggota parlemen, pengacara, jurnalis, dan aktivis dari lebih dari 45 negara. Mereka diserang oleh Angkatan Laut Israel pada Rabu malam. Penyelenggara mengonfirmasi pada Kamis, sebanyak 223 peserta telah ditahan ketika pasukan Israel menyita beberapa dari 44 kapal lintas negara.
Koresponden Al-Jazeera, Hassan Masoud, melaporkan dari atas kapal Shireen Abu Akleh, bahwa kapal Mekino (Albera) adalah kapal yang mencapai perairan Gaza sebelum kontak hilang selama lebih dari tujuh jam. Masoud menggambarkan perkembangan ini sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mencatat, belum pernah ada armada sebelumnya yang mencoba menerobos pengepungan yang berhasil mencapai sedekat ini ke Pantai Gaza.
Setidaknya, ada 13 kapal berada di bawah kendali Angkatan Laut Israel dan dialihkan ke Ashdod, menurut seorang juru bicara armada. Penyelenggara menuduh pasukan Israel melakukan "perilaku bermusuhan," termasuk sengaja menabrak Florida dan menyerang Yulara, Metic, dan kapal-kapal lainnya dengan meriam air.
