REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023). Kegiatan yang dihelat merupakan bagian dari rangkaian peringatan satu abad berdirinya Nahdlatul Ulama.
Pemilihan Banyuwangi sebagai tempat diselenggarakannya FTIN karena Bumi Blambangan dinilai sebagai daerah yang kaya akan seni dan tradisi. Penanggung jawab FTIN Abdullah Azwar Anas menjelaskan, festival yang digelar bakal menyajikan pagelaran kolosal budaya Islam Nusantara.
Antara lain lalaran nadhom alfiyah kolosal, kreasi hadrah nusantara, hingga konser shalawat yang akan menghadirkan Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf.
"Juga akan dilaksanakan focus group discussion menggali tradisi Islam Nusantara sebagai bagian peradaban dunia," kata pria yang juga menjabat Menteri PAN-RB tersebut, Ahad (8/1/2023).
PBNU juga bakal memberikan apresiasi khusus kepada pencipta Shalawat Badar, KH Ali Manshur yang menulis syair shalawat tersebut di Banyuwangi pada 1962.
Sekretaris Panitia FTIN, M Ali Yusuf menjelaskan, FTIN akan diisi dengan berbagai pertunjukkan kolosal. Ia mencontohkan lalaran alfiyah kolosal yang melibatkan lebih dari 500 santri, yang akan membawakan tradisi menghafal nadhom tersebut secara artistik dengan sentuhan berbagai budaya Nusantara.
Kemudian ada penampilan kreasi hadrah nusantara yang akan diikuti 300 penabuh rebana dan 500 penari, yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di nusantara. "Tarian juga akan diikuti oleh Banser dan Pagar Nusa," kata Ali.
Ali melanjutkan, acara FTIN juha akan diisi konser shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf. Konser yang digelar nantinya bakal menjadi penutup sekaligus puncak acara FTIN. Selain itu, ada juga kegiatan lain seperti bhakti sosial, dan lain sebagainya.