Rabu 04 Jan 2023 19:31 WIB

Sebelum Berbicara, Perhatikan Dulu Nasihat Imam Syafi'i Berikut ini

Kata Imam Syafi'i, perhatikan betul kata-kata yang dikeluarkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy nasrun
Ilustrasi berbicara kepada orang lain.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi berbicara kepada orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim perlu menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang buruk. Bahkan jika diam menjadi lebih maslahat, maka lebih baik diam.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah mengatakan yang baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Imam An-Nawawi dalam buku Al-Adzkar menjelaskan, kesahihan hadits tersebut telah disepakati. Nash-nya jelas. Karena itu, tidak pantas mengucapkan kata-kata kecuali bila mengandung kebaikan yaitu ucapan yang jelas mengandung maslahat. Jika kemaslahatan yang ditimbulkan dari ucapan itu masih diragukan, jangan diucapkan.

Imam Syafi'i berkata, "Jika seseorang akan berbicara, maka harus memikirkan terlebih dulu sebelum menyampaikannya. Bila tampak jelas kemaslahatannya, barulah ia boleh mengucapkannya. Jika meragukan kemaslahatannya, maka baiknya tidak berbicara sebelum tampak kemaslahatannya."

Dalam riwayat Abu Musa Al-Asy'ari, sebagaimana dipaparkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, dia menceritakan dirinya saat bertanya kepada Nabi Muhammad.

"Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, orang Muslim seperti apa yang lebih utama?' Beliau menjawab, 'Orang yang menyelamatkan kaum Muslim dari lisan dan tangannya.'"

Rasulullah SAW juga pernah berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun oleh Imam Asy Syarani. Salah satu pesannya sebagai berikut:

Rasulullah SAW berpesan, "Wahai Ali, Allah tidak menciptakan di dalam diri manusia itu yang lebih utama daripada lisan. Dengan lisan seseorang bakal masuk surga, dan karena lisan juga seseorang bisa masuk neraka. Maka ikatlah lisan, karena lisan itu ibarat anjing galak."

Pesan tersebut menunjukkan bahwa lisan dapat mengantarkan seorang Muslim ke surga atau neraka. Lisan harus diikat dalam arti dijaga agar tidak asal bicara dan tidak menyampaikan perkataan-perkataan yang buruk.

Seperti mencaci, memfitnah, berbohong dan keburukan lain yang ditimbulkan dari lisan. Jika tidak dijaga, bisa mengakibatkan kemudharatan bagi dirinya dan orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement