REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (Al Haramain) meningkatkan kesiagaan siring dengan masuknya musim hujan. Hal itu dilakulan guna menangkal banjir yang bisa saja menerjang.
Dilansir di Riyadh Daily, Selasa (3/1/2023), pihak Presidensi Umum Urusan Masjid Al Haramein bekerja sama dengan instansi pemerintah lain yang bekerja di Masjidil Haram telah menerapkan rencana darurat untuk menangani curah hujan di Masjidil Haram di tengah persiapan awal untuk memastikan keamanan.
Kesiapsiagaan itu juga dilakukan guna memastikan keamanan pengunjung masjid. Kepresidenan yang diwakili oleh Badan Pencapaian Pelayanan dan Lingkungan mempekerjakan lebih dari 200 pengawas dan pemerhati dengan 4.000 pekerja, dan lebih dari 500 peralatan untuk menghadapi kondisi hujan di Masjidil Haram saat ini.
Pihak Kepresidenan Masjid Al Harmein menjelaskan, berbagai lokasi dan pintu keluar masjid disiapkan setelah hujan. Upaya diintensifkan untuk menghilangkan efek hujan. Hal ini untuk memastikan keselamatan pengunjung Masjidil Haram dan melakukan ritual ibadah mereka dengan mudah.
Adapun para pemangku kepentingan juga mendistribusikan pompa air dan peralatan binatu di dalam dan di luar masjid untuk berkontribusi secara aktif dalam proses pengeringan dan mengintensifkan persiapan menghadapi keadaan darurat.