Rabu 28 Dec 2022 14:00 WIB

Mahasiswa UNS Desain Masjid dari Bambu

bambu dalam dunia arsitektur masih belum banyak dimanfaatkan.

Rep: M Noor Alfian/ Red: Agung Sasongko
Bambu. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Bambu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURAKARTA -- Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) meraih Juara 3 Sayembara Desain Arsitektur Masjid Tingkat Nasional. Ketiganya adalah Lexa Maulvi Yonan, Pramudya Wahyu Pamungkas, dan Mazza Zulfikar Wibowo.

Kompetisi yang berlangsung pada 23 November 2022 ini diselenggarakan oleh Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Terdapat 46 tim dari berbagai perguruan tinggi yang turut mengikuti kompetisi desain bangunan ini. Lexa menjelaskan bahwa tema sayembara desain masjid ini berkaitan dengan penggunaan material lokal yang bertujuan untuk mengajak peserta membangkitkan kembali pemanfaatan material lokal daerah. 

Baca Juga

“Desain masjid kami berlokasi di Kabupaten Temanggung yang erat dengan komoditas bambu. Melalui penggunaan material bambu, kami mencoba mengeksplorasi terkait desain dan bentuk bangunan karena material bambu cenderung fleksibel untuk di bentuk,” jelasnya, Senin (26/12/2022). 

Selain itu, latar belakang pembuatan desain ini karena salah seorang anggota tim berasal dari Temanggung sehingga eksplorasi dan survei dapat dilakukan secara real dan sesuai data. Menurutnya, penggunaan material bambu dalam dunia arsitektur masih belum banyak dimanfaatkan dan cukup sedikit bangunan dengan material utama bambu. 

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa mereka mengusung konsep masjid berupa tiga pola hubungan kehidupan manusia dalam Islam. Ketiganya yaitu habluminallah (hubungan antara manusia dengan Allah), hablummina alam (hubungan antara manusia dengan alam), dan hablumminannas (hubungan antara sesama manusia). Ketiga pola hubungan inilah yang menjadi landasan dalam pengolahan site hingga ke massa bangunannya.

Melalui desain masjid tersebut, Lexa dan timnya berhasil lolos menjadi lima finalis dan membawa pulang juara tiga. 

“Harapan tim kami, bisa dapat juara dua, tapi ternyata hanya dapat juara tiga. Namun, ini juga menjadi pencapaian tertinggi karena tim kami berasal dari satu Prodi dan satu kost yang belum pernah ikut sayembara di satu tim yang sama. Harapanya, semoga bisa menjadi penyemangat untuk kami agar suatu saat bisa meraih juara satu. Harapan untuk teman-teman yang lain, semoga bisa jadi penyemangat bersama agar bisa mengharumkan Prodi Arsitektur UNS ke depannya,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement