Ahad 25 Dec 2022 13:50 WIB

Keseimbangan Beragama

Proses keseimbangan menjalankan agama.

Ilustrasi Takwa/taqwa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Takwa/taqwa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rijalul Imam

''Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan Mizan (neraca keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.'' (QS Alhadiid [57]: 25).

Baca Juga

Ayat di atas menjelaskan suatu proses keseimbangan menjalankan agama. Pertama, diutusnya para rasul. Kedua, bersama mereka diturunkan tiga hal, yakni Alkitab, Mizan, dan Alhadiid (besi). Semua itu agar digunakan untuk menegakkan Islam. Menarik men-tadabburi ayat di atas, yang secara eksplisit disebutkan besi. Besi yang disandingkan dengan Alkitab membawa isyarat akan pentingnya besi dalam kehidupan beragama. Penyandingan pula dengan Mizan, kata besi ini semakin membawa hikmah mendalam bahwa kita perlu seimbang dalam beragama, yakni seimbangnya pengetahuan Alquran dan capaian teknologi.

Besi adalah satu komponen penting dari keseluruhan unsur teknologi. Tidak ada satu pun alat teknologi yang tak menyertakan besi, bukti pencapaian peradaban maju. Itulah sebabnya Allah SWT menyatakan, ''Padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia.''Sayangnya, manfaat besi ini belum menjadi perhatian signifikan umat Islam dalam pengembangan teknologi. Padahal, sejarah membuktikan kemajuan peradaban Islam di abad pertengahan adalah capaian keseimbangan antara iman, sains, dan teknologi.

Al-Jazari, Al-Biruni, dan Ibnu Sina, misalnya, selalu menyandarkan hasil temuan teknologi mereka pada keimanan. Sebaliknya, ajaran-ajaran keislaman yang mereka pelajari pun menjadi titik tolak pengembangan teknologi yang dibutuhkan ketika itu. Di zaman sekarang, kita membutuhkan teknologi canggih di saat umat Islam seolah terbelakang dalam berbagai kompetisi.

Terlebih saat mengalami agresi pihak yang sewenang-wenang, umat Islam tampak kehilangan wibawa ketika hasil teknologi yang digunakan pun adalah hasil pinjaman peradaban lain. Ayat ini menuntut kita sebagai khairu ummah (umat yang terbaik), untuk dapat menolong agama-Nya dengan keseimbangan antara iman, sains, dan teknologi. Surat Alhadiid mengingatkan kita untuk lebih berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju peradaban Islam yang maju dan berwibawa.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement