REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Muslim yang tinggal di Kanada saat ini diizinkan memiliki akses ke hipotek (kredit) tanpa bunga. Kebijakan ini berperan untuk membantu mereka membeli rumah di negara tersebut.
Hipotek islami atau syariah diperlukan karena bunga dilarang bagi umat Islam. “Kami tidak bisa berurusan dengan bank konvensional sekalipun bunganya sangat rendah, sekalipun hanya 0,1 persen,” kata Abdullah Mohiuddin dikutip di Daily Sabah, Kamis (22/12/2022).
Beberapa perusahaan melihat peluang yang ada dan kini menawarkan hipotek halal atau diizinkan. Tetapi, kebijakan ini bukan berarti uang gratis, ada biaya tercatat yang dimasukkan ke dalam pinjaman.
"Orang yang memanfaatkan hipotek syariah masih membayar jumlah yang sebanding dengan yang akan Anda bayarkan, jika Anda mendapat hipotek konvensional. Hanya saja struktur hipotek ini berbeda," kata pakar keuangan Islam di University of Toronto, Walid Hejazi.
Pilihan populer yang sesuai dengan keyakinan Muslim dan hukum Kanada ini adalah struktur sewa-untuk-memiliki. Kebijakan ini berarti perusahaan hipotek juga merupakan pemilik properti. Cara lainnya adalah menciptakan kerangka hukum di mana biaya, bukan pembayaran bunga, dibebankan tanpa melanggar prinsip Islam.
Zuhair Naqvi merupakan pemilik Eqraz, sebuah perusahaan hipotek Islami di wilayah Toronto. Dia melihat permintaan yang tinggi, namun biayanya lebih tinggi daripada hipotek konvensional karena beberapa alasan.
Karena pasarnya relatif baru, sulit mencari dana untuk pinjaman hipotek halal. Selain itu, biaya administrasi lebih tinggi karena permintaan lebih kecil dan Islam melarang penyitaan hipotek, yang memperburuk risiko keuangan.
Naqvi mengatakan hal-hal di atas setidaknya menambahkan hingga empat persen biaya lain, di atas apa yang dikenakan oleh pemberi pinjaman reguler seperti Royal Bank. "Meskipun demikian, meski pasarnya relatif kecil, angkanya masih cukup besar. Statistik Kanada melaporkan 1,8 juta Muslim tinggal di Kanada pada 2021 dan sedikit lebih dari setengahnya menyewa daripada memiliki," ujar dia.
Tidak hanya itu, ia pun menyebut saat ini pemberi pinjaman menjadi lebih sadar akan hipotek halal atau syariah. Hal ini membuka kesempatan dan peluang biaya akan turun di masa depan.
Baca juga : Taliban Ungkap Alasan Larang Perempuan Mengakses Perguruan Tinggi