Kamis 22 Dec 2022 11:37 WIB

Negara-Negara Islam dan AS Kecam Keputusan Taliban Larang Perempuan Kuliah

Mereka pun meminta pemerintah sementara Afghanistan meninjau kembali keputusannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Mahasiswa Afghanistan terlihat di Universitas Mirwais Neeka di Kandahar, Afghanistan, 20 September 2021. Taliban secara resmi mengumumkan pada 12 September pemisahan mahasiswa pria dan wanita di semua universitas negeri dan swasta di negara itu. Institusi pendidikan diharuskan memiliki gedung terpisah untuk siswa laki-laki dan perempuan, jika tidak ada, mereka akan menghadiri kelas di gedung yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Negara-Negara Islam dan AS Kecam Keputusan Taliban Larang Perempuan Kuliah
Foto:

Dia mengatakan pendidikan adalah hak asasi manusia dan penting untuk pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Afghanistan. Taliban tidak bisa berharap bisa menjadi anggota yang sah dari komunitas internasional, sampai mereka menghormati hak semua orang di Afghanistan. Blinken menambahkan, keputusan ini akan datang dengan konsekuensi bagi Taliban. Tidak ada negara lain di dunia yang melarang perempuan dan anak perempuan untuk menerima pendidikan.

"Dekrit represif Taliban telah menghasilkan pembatasan yang tidak dapat dimaafkan terhadap perempuan dan anak perempuan Afghanistan, termasuk akses mereka ke sekolah," ucapnya.

Pengumuman terbaru Taliban berarti perempuan dan anak perempuan akan terus menghadapi kesulitan besar dalam mencari pekerjaan, untuk memberi makan keluarga mereka. Afganistan telah kehilangan lebih dari 1 miliar dolar AS per tahun, dalam kontribusi yang dapat diberikan perempuan terhadap ekonomi.

Dalam pernyataannya, Blinken menyebut saat ini Taliban seolah menghukum rakyat Afghanistan atas kerugian ini dan lebih banyak lagi. Tidak ada negara yang dapat berkembang ketika setengah dari populasinya ditahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement