Rabu 21 Dec 2022 17:31 WIB

Forum Zakat Gelar Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022

Acara ini dibuat untuk menjalin komunikasi antara Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Forum Zakat Gelar Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Forum Zakat Gelar Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat (FOZ) menggelar kegiatan Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022 pada 23-25 Desember di Tennis Indoor Senayan. Acara ini dibuat untuk menjalin komunikasi antara Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dengan publik.

"Kami ingin membangun interaksi yang lebih kuat dengan publik dan stakeholder, melalui portofolio-portofoluo zakat yang existinh hari ini masih berjalan," ujar Wakil Ketua Bidang Inovasi FOZ Udhi Tri Kurniawan, dalam konferensi pers, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

Setiap OPZ disebut memiliki tanggung jawab untuk membangun literasi zakat di masyarakat, serta menumbuhkan kolaborasi, baik antar OPZ, masyarakat dan stakeholder. Pertumbuhan organisasi zakat menjadi representasi dari semangat kolaborasi setiap pihak.

Dalam kegiatan Indonesia Giving Fest ini, FOZ disebut berupaya membuka ruang itu. Hal ini merupakan bentuk konkrit upaya bersama-sama dalam membangun gerakan yang lebih kuat.

"Salah satu tolak ukurnya adalah //impact// yang signifikan dan berkelanjutan. //Key performance indikator//, salah satu proses review terhadap kinerja seluruh stakeholder zakat adalah sejauh mana program yang diinisiasi mampu memberi manfaat terbaik bagi masyarakat dan publik," lanjutnya.

Udhi juga menyebut tanggung jawab moral yang dimiliki OPZ dalam mengelola dana publik adalah harus dikembalikan lagi ke publik dengan konsep terbaik, metode yg kekinian, termasuk adopsi digital.

Program-progeam yang ada harus dilandaskan pada dampak. Yaitu, sejauh mana dampak ini ingin dicapai dan perubahan apa yang diharapkan terjadi di mustahik, sebagai konstituen utama zakat.

Di Indonesia Giving Fest disebut akan ada banyak stan dari pegiat zakat yang bisa merepresentasikan program berbasis zakat. Sebanyak 199 organisasi pengelola zakat ikut terlibat di dalamnya. FOZ juga menyiapkan Food Festival yang berasal dari program-progeam pemberdayaan.

Tidak hanya itu, nantinya akan berlangsung seminar yang akan memperkuat dialektika seputar program-program pemberdayaan dan konser amal. Acara puncak lainnya adalah Zakat Award, sebagai bentuk penghargaan bagi program yang dinilai membawa dampak, berkelanjutan, serta secara metode bisa menjadi referensi untuk direplikasi.

"Nantinya juga akan ada pameran produk-produk pemberdayaan, ada produk-produk UMKM binaan OPZ," ucap dia.

Kepada pemerintah, hal ini diharap bisa mendorong untuk lebih serius masuk dalam ekonomi mikro yang bnyak dikelola LAZ. Dukungan ini bisa dalam bentuk aset produksi, peningkatan kualitas produk, maupun memastikan pengembangan pasar.

Turut hadir dan berkontribusi dalam acara ini ada BSI Maslahat. Direktur Marcomm & Network BSI Maslahat Risyad Iskandar menyebut pihaknya merupakan mitra strategis dari BSI, yakni lembaga filantropi ala korporasi.

Ia pun menjelaskan perihal salah satu programnya, yaitu Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP). Bantuan berupa beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki potensi dan berprestasi, namun tidak memiliki kemampuan finnsial.

"Pendampingan selama mereka menjadi entrepreneur kita berikan. Mereka adalah mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha sosial atau sociopreneurship. Jadi dia tidak hebat sendiri, tapi bisa menggerakkan masyarakat sekitar," kata dia.

Sejauh ini, ia menyebut bantuan ini diberikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun, hal ini masih berputar di perguruan tinggi yang menjadi nasabah BSI.

Adapun selama kegiatan Indonesia Giving Fest nanti, mereka akan memaparkan program-program yang ada, serta menampilkan produk-produk dari pengusaha hasil binaannya.

Lembaga zakat lainnya yang turut hadir dan meramaikan kegiatan ini adalah Rumah Zakat. Brand Management Division Head Rumah Zakat Agustin Santriana menyampaikan pihaknya akan membawakan salah satu hasil dari program Desa Berdaya.

"Desa berdaya ini program kolaborasi antara mitra, donatur, stakeholder dan komunitas di desa itu, tujuannya agar mereka mandiri. Tercatat sampai saat ini sudah 1.732 desa berdaya di 33 provinsi," ujarnya.

Salah satu hasil yang akan ditampilkan adalah kopi santri dari Pengalengan, Jawa Barat. Wilayah ini disebut memiliki potensi besar di bidang kopi, yaitu kopi puntang. Adapun target pemberdayaan merupakan santri dari Pondok Pesantren At-Taslim, yang kini bisa membuka kafe.

Dalam program Desa Berdaya, ia menyebut ada satu relawan yang ditugaskan untuk mendampingi dan membina masyarakat. Mereka bertanggung jawab untuk mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga masyarakat bisa mandiri, berdaya, serta keluar dari garis kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement