Dilansir di Arab News, Rabu (21/12/2022), kepopuleran ini bahkan membuat puluhan orang rela menunggu di luar toko. Hampir semuanya merupakan orang Argentina.
Setidaknya ada delapan pendukung juara dunia baru itu yang menyanyikan lagu kebangsaan "Muchachos" dan mengambil foto diri mereka sendiri, sambil mengenakan bisht dan membawa salinan trofi Piala Dunia. Arus kedatangan penggemar Piala Dunia terus-menerus terlihat di ke toko ini. Mereka semua bertepuk tangan atas sikap sang emir.
“Kami semua senang ketika melihat itu, itu adalah hadiah dari satu raja ke raja lainnya,” kata Mauricio Garcia, salah satu pengunjung, ketika mencoba jubah itu. Meski kagum dengan pakaian tradisional itu, ia memutuskan harganya terlalu tinggi untuk dibeli.
Beberapa komentator, terutama orang Eropa, mengkritik kaus Messi yang ditutupi saat penyerahan trofi. Namun, momen tersebut disambut baik oleh pengguna media sosial Arab.
Salem dan komentator Arab lainnya menjelaskan niatnya adalah untuk menghormati Messi dan isyarat itu telah disalahpahami. "Ketika seorang syekh mendandani seseorang dengan bisht, ini berarti menghormati dan menghargai orang tersebut,” ucap Salem.
Seorang profesor sosiologi olahraga di Universitas Lausanne, Swiss, Carole Gomez, menyebut itu adalah momen yang sangat penting bagi Qatar. Negara tersebut dikatakan tengah mencari dorongan publisitas Piala Dunia.