Selasa 20 Dec 2022 15:22 WIB

Messi Pakai Jubah Arab Tuai Komentar Rasialis dari Media Inggris

Jubah khas Arab atau bisht merupakan pakaian kehormatan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Lionel Messi dari Argentina menerima jubah tradisional Arab dari Tamim bin Hamad Al Thani (2-L), Emir Qatar, saat Presiden FIFA Gianni Infantino (kanan) melihat setelah Final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis di stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad (18/12/2022). Messi Pakai Jubah Arab Tuai Komentar Rasialis dari Media Inggris
Foto: EPA-EFE/Georgi Licovski
Lionel Messi dari Argentina menerima jubah tradisional Arab dari Tamim bin Hamad Al Thani (2-L), Emir Qatar, saat Presiden FIFA Gianni Infantino (kanan) melihat setelah Final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis di stadion Lusail, Lusail, Qatar, Ahad (18/12/2022). Messi Pakai Jubah Arab Tuai Komentar Rasialis dari Media Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah pakaian tradisional Arab yang diberikan kepada Lionel Messi pada saat kemenangan Piala Dunia 2022 menimbulkan pro dan kontra. Bahkan di media Inggris, jubah tersebut banyak mendapatkan kecaman.

Jubah hitam atau disebut juga bisht, merupakan jubah yang terbuat dari bahan ringan dengan hiasan yang terkadang terbuat dari emas asli. Jubah ini sering dipakai oleh pejabat tinggi dan individu Arab berstatus tinggi atau pada acara-acara khusus.

Baca Juga

Dengan memberikan bisht kepada Messi artinya Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani telah memberikan penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas prestasi sepak bola yang diraih Argentina.

"Itu adalah pakaian untuk acara resmi dan dikenakan untuk perayaan dan ini adalah perayaan untuk Messi," kata Sekretaris Jenderal panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar Hassan al-Thawadi, dilansir dari The New Arab, Selasa (21/12/2022).

photo
Lionel Messi dari Argentina mengangkat trofi setelah Argentina memenangkan Final Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Prancis di stadion Lusail, Qatar, Ahad (18/12/2022). - (EPA-EFE/Friedemann Vogel)

Namun, outlet media Inggris dan pakar olahraga dengan cepat mengejek pakaian tersebut, menuduh al-Thani tidak menghormati Messi karena menutupi seragam Argentinanya. Telegraph menganggap gerakan itu sebagai tindakan aneh yang merusak momen terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

“Tampaknya memalukan karena mereka menutupi Messi dan kaus Argentinanya," kata komentator BBC Gary Lineker selama siaran langsung upacara tersebut, ketika anggota lain dari panelnya bertanya "mengapa", dengan menyatakan "tidak ada alasan untuk melakukannya itu".

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement