REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sebanyak 50 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Marabahan, Kalimantan Selatan khatam Alquran 30 juz setelah menjalani program pembinaan kerohanian bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala.
"Alhamdulillah, berkah Allah SWT, warga binaan tetap semangat belajar agama hingga berhasil khatam Alquran 30 juz," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan Lilik Sujandi di Banjarmasin, Jumat (9/12/2022).
Lilik mengaku bangga sekaligus terharu dengan pencapaian warga binaan Rutan Marabahan tersebut. Apalagi, pembinaan kerohanian bagi santri warga binaan Rutan Marabahan menjadi suatu hal yang fundamental untuk mempelajari dan mempedomani Alquran.
"Tidak ada istilahnya berhenti untuk belajar, Alquran menjadi pembimbing kita untuk terus memperbaiki diri," ucap dia.
Ke depan dia mendorong program pembinaan kerohanian terus berkesinambungan hingga menargetkan agar santri warga binaan dapat menjadi penghafal alias tahfidz Quran.
Kepala Rutan Marabahan Herry M. Ramdan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama Barito Kuala atas program kolaborasi yang dilakukan bersama Rutan Marabahan selama ini dalam membina warga binaan. "Kami ingin warga binaan bisa benar-benar menjadi orang baik setelah bebas nanti dan hidup mandiri berbekal keterampilan yang didapat selama menjalani pembinaan," kata dia.