REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkomitmen terus berperan sebagai pelopor aksi transformasi bangsa. Ketua Umum ICMI Arief Satria menyampaikan, ICMI akan terus menjadi sumber inspirasi, solusi, dan mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara yang mampu menerjemahkan nilai-nilai universal Islam.
"ICMI akan bekerja atas nafas Keislaman, Keindonesiaan, dan Kecendekiawanan," katanya dalam Silaknas 2022 dan Milad ICMI ke 22, di Jakarta, Ahad (5/12).
Dimensi KeIslaman menuntut ICMI untuk mampu menerjemahkan nilai-nilai universal dalam konteks ruang Indonesia, khususnya dalam konteks zaman sekarang. Oleh karena itu, ICMI bertekad berperan dalam membina satu negara kesatuan yang berbentuk Republik berdasarkan Pancasila.
Ia ingin memposisikan ICMI secara sentral dalam arus besar disrupsi. Oleh karena itu, kolaborasi antara ICMI dengan pemerintah, ormas, dunia usaha, dan perguruan tinggi harus ditingkatkan.
"ICMI akan terus merajut kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan amanat dari pemerintah tersebut," katanya.
ICMI menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) sekaligus memperingati Milad ICMI yang ke-32 pada 3-4 Desember 2022 di Gedung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Silaknas dan Milad ICMI 2022 ini dihadiri oleh 523 pengurus ICMI dari pusat, daerah, serta dari berbagai badan otonom ICMI.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Presiden Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Dalam kesempatan itu, Menko PMK mengajak ICMI untuk terus mempertahankan dua sikap.
"Pertama, ICMI harus selalu ingat kepada Allah SWT dan kedua, ICMI harus terus berpikir dan menghasilkan ide, solusi, dan inovasi," katanya.
ICMI harus bertahan sebagai organisasi cendekiawan yang berkeindonesiaan, dan berkeislaman, serta terus menjadi sumber inspirasi. Maka dari itu, ICMI jangan sampai hanya memulai dan mengakhiri, namun tidak melanjutkan.
Acara pun dilanjutkan dengan pengumuman renovasi gedung ICMI yang akan dimulai pada 7 Desember 2022. Selain itu ada pula pemberian Penghargaan ICMI Lifetime Awards yang diberikan kepada tujuh tokoh ICMI, yaitu Letnan Jenderal (Purn.) Achmad Tirtosudiro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Imaduddin Abdul Rahim, Prof, Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur), Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo, Dr. Adi Sasono, dan Prof. Azyumardi Azra.