Ahad 04 Dec 2022 22:21 WIB

Muqtada Al-Sadr, Ulama Syiah Berpengaruh di Irak Ajak Dunia Lawan Komunitas LGBTQ

Kampanye anti-LGBTQ al-Sadr muncul di tengah ajang Piala Dunia

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Ulama Syiah berpengaruh di Irak Muqtada al-Sadr, mengajak dunia melawan kampanye komunitas LGBTQ
Foto:

Dia menyatakan, al-Sadr mencoba untuk kembali mendapatkan dukungan dari jalanan Irak dengan menggunakan isu sosial, setelah kegagalannya membentuk pemerintahan.

Sebuah laporan Human Rights Watch yang dirilis awal tahun ini menuduh kelompok-kelompok bersenjata di Irak menculik, memperkosa, menyiksa, dan membunuh orang-orang lesbian, gay, biseksual, dan transgender tanpa mendapat hukuman. Menurut Human Rights Watch, pemerintah Irak, telah gagal meminta pertanggungjawaban para pelaku.

Laporan yang dirilis organisasi yang berbasis di New York, yang bekerja sama dengan kelompok hak asasi Irak IraQueer, menuduh polisi dan pasukan keamanan Irak sering terlibat dalam memperparah kekerasan anti-LGBTQ. Mereka menangkap individu karena penampilan yang tidak sesuai.

“Serangan terhadap orang-orang LGBT di Irak telah lama menjadi taktik politik. Pidato publik seperti al-Sadr telah merusak hak-hak LGBT dan memicu kekerasan terhadap LGBT yang sudah menghadapi pembunuhan, penculikan, penyiksaan, dan kekerasan seksual oleh kelompok bersenjata tanpa hukuman," ujar seorang peneliti hak-hak LGBTQ, Rasha Younes.

Seorang mahasiswa di Najaf yang diidentifikasi sebagai queer dan berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kaum LGBTQ sering dilecehkan di jalan karena mengenakan pakaian dengan warna dan gaya yang tidak sesuai atau sesuai dengan norma konservatif lokal. Dia mengatakan, pidato al-Sadr membuat mereka lebih takut.

 

“Saya berpikir bahwa saya akan menunggu sampai saya lulus dari universitas dan kemudian pergi ke Eropa dengan visa belajar, tetapi sekarang saya berpikir untuk mengambil tindakan pencegahan jika terjadi keadaan darurat jadi saya melarikan diri ke tempat aman terdekat," ujar mahasiswa itu.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement