Sabtu 26 Nov 2022 11:25 WIB

Warga Palestina Terancam Jika Politikus Israel Ben-Gvir Jadi Menteri Kepolisian

Lebih banyak kekerasan dan ketidakstabilan diperkirakan terjadi di Palestina.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Politikus ekstremis Itamar Ben-Gvir. Ilustrasi. Warga Palestina Terancam Jika Politikus Israel Ben-Gvir Jadi Menteri Kepolisian
Foto:

Pensiunan Kolonel David Hacham, mantan penasihat urusan Arab di Kementerian Pertahanan Israel, mengatakan penunjukan itu merupakan langkah yang diharapkan oleh Netanyahu. "Kita harus mempertimbangkan bahwa mungkin ada perbedaan yang diharapkan antara posisi dan pernyataan Ben-Gvir sebelumnya, dan perilakunya yang sebenarnya setelah pengangkatannya," kata David.

Kedatangannya di pemerintahan telah mendorong Departemen Luar Negeri AS untuk mengatakan bahwa mereka mengharapkan semua pejabat dalam pemerintahan Israel yang baru untuk berbagi nilai-nilai “masyarakat demokratis yang terbuka, termasuk toleransi dan rasa hormat untuk semua dalam masyarakat sipil.”

Sementara itu, survei terbaru yang dilakukan oleh Institut Demokrasi Israel menunjukkan 71 persen warga Israel mendukung eksekusi tahanan Palestina yang melakukan operasi yang mengakibatkan kematian dan luka-luka, dibandingkan dengan 63 persen pada 2018.

Sekitar 55 persen orang Israel dilaporkan mendukung eksekusi operasi di lapangan, dibandingkan dengan 37 persen dalam survei sebelumnya. Temuan juga mengungkapkan bahwa 45,5 persen mendukung penembakan berat terhadap penduduk Palestina sebagai tanggapan atas provokasi apapun, dibandingkan dengan 27,5 persen empat tahun lalu. 

Dukungan untuk tentara Israel yang memastikan bahwa mereka tidak melanggar hukum perang internasional telah berkurang. Kepala Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, Qadri Abu Bakr, mengatakan kepada Arab News bahwa tahanan Palestina siap menghadapi tindakan represif baru, dan jika ada hak mereka yang dilanggar, mereka akan mendapat tanggapan.

Secara terpisah, kelompok ekstremis Israel Price Tag membakar empat kendaraan Palestina saat fajar pada hari Jumat dan menulis kalimat rasis di dinding di kota Abu Ghosh dan Ein Naquba di sebelah barat Yerusalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement