Jumat 25 Nov 2022 16:20 WIB

Buka Munas KAHMI, Wapres Ingatkan Jangan Ada Kursi Melayang

Wapres ingatkan munas KAHMI tak diwarnai aksi lempar kursi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
 Buka Munas KAHMI, Wapres Ingatkan Jangan Ada Kursi Melayang. Foto:  Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Musyawarah Nasional XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Munas XI KAHMI), di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11).
Foto: BPMI/Setwapres
Buka Munas KAHMI, Wapres Ingatkan Jangan Ada Kursi Melayang. Foto: Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Musyawarah Nasional XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Munas XI KAHMI), di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Pembukaan Musyawarah Nasional XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Munas XI KAHMI), di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11/2022). Dalam sambutannya, Ma'ruf meminta anggota KAHMI menjadikan momentum Munas ini sebagai model demokrasi yang cerdas, santun dan matang.

Karena itu, dia mengingatkan jangan sampai pelaksanaan Munas diwarnai dengan insiden perseteruan yang berujung ricuh.

Baca Juga

"Jangan lagi kursi melayang. Kalau Munas atau Mukernas atau apa itu ada kursi melayang itu tidak cerdas, saya kira tidak cerdas itu," ujar Ma'ruf yang diikuti suara riuh para peserta Munas KAHMI.

Ma'ruf juga berharap Munas XI KAHMI ini dapat menghasilkan kepemimpinan KAHMI yang solid, rekomendasi kebijakan yang strategis, dan rencana aksi yang konkret. Ma'ruf juga menantikan Munas KAHMI menghasilkan pemimpin yang dibutuhkan saat ini.

"Bahasa biasa yang disebut pemimpin yang transformatif dan inovatif, yang dapat memacu kemajuan organisasi sekaligus membawa kemanfaatan bagi umat, bangsa dan negara," ujar dia.

Dia juga berpesan magar KAHMI agar semakin mengoptimalkan perannya sebagai mitra strategis Pemerintah. Terutama dalam menghadapi berbagai perubahan, tantangan dan permasalahan bangsa, yang tidak terlepas pula dari pengaruh dinamika tren global.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, KAHMI merupakan kekuatan potensial untuk menyumbang gagasan dan program dalam menyikapi aneka perubahan dan tantangan global yang kompleks tersebut. Ini karena basis keanggotaan KAHMI yang besar, tersebar di seluruh wilayah tanah air dengan beragam latar belakang keilmuan, profesi, dan jabatan strategis.

"Di sana, ada mantan wakil presiden Pak JK, ada Pak Mahfud, ada Pak Akbar Tanjung, saya kira terlalu banyak kalau saya sebut satu satu, terlalu banyak tokoh di KAHMI, ada Pak Anies (Baswedan)," ujarnya.

"Oleh karena itu negara pemerintah sangat mengharapkan partisipasi yang optimal dari KAHMI," tambah Ma'ruf.

Dalam pembukaan MUNAS XI KAHMI hadir juga Wakil Presiden Ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Etik KAHMI. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD selaku ketua Dewan Pakar, Dewan Penasehat KAHMI Akbar Tanjung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement