REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamamdiyah merupakan arus utama organisasi Islam moderat di Indonesia. Keduanya pun diharapkan bisa membangun sinergi untuk membentuk koalisi Nusantara Berkemajuan.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau yang akrab dipanggil Gus Fahrur mengatakan, sinergitas kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini penting untuk memajukan Indonesia.
“Sinergisitas keduanya penting untuk memajukan Indonesia khususnya dalam dakwah di bidang pendidikan dan kesehatan, membentuk koalisi Nusantara Berkemajuan,” ujar Gus Fahrur kepada Republika.co.id, Ahad (20/11/2022).
Muhammadiyah sendiri saat ini tengah melaksanakan Muktamar di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (19/11/2022) kemarin.
Gus Fahrur pun mengucapkan selamat atas terselenggaranya Muktamar Muhamamdiyah. Dia berharap, Muhamamdiyah bisa memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemajuan bangsa.
“Kita mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan muktamar Muhammadiyah. Semoga sukses dan benar-benar memberikan sumbangsih yang lebih signifikan bagi kemajuan negara dan bangsa,” ucap Gus Fahrur.
Salah satu agenda penting Muktamar ke-48 Muhamamdiyah adalah pemilihan ketua umum dan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Muktamar ini kembali menetapkan Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Muktamar 48 juga memilih kembali Prof Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.