Kamis 17 Nov 2022 14:14 WIB

Mengenal Lebih Dekat Derap Langkah OKI Tangani Islamofobia dan Ekstremisme

OKI bekerjasama dengan sejumlah pihak tangani Islamofobia dan ekstremisme

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Setop Terorisme/ilustrasi.  OKI bekerjasama dengan sejumlah pihak tangani Islamofobia dan ekstremisme
Foto:

Departemen Dialog dan Penjangkauan juga menyelenggarakan lokakarya untuk mengevaluasi Observatorium Islamofobia dan berkontribusi pada keberhasilan banyak acara terkait Islamofobia di sekretariat atau negara lain.  

Terkait dialog, departemen menyelenggarakan acara dialog antaragama dan menyoroti peran para pemimpin agama dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi, di mana pada Desember 2017, Departemen ini bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, organisasi internasional, wadah pemikir, lembaga akademik, dan organisasi masyarakat sipil. 

Pada bulan ini dilaksanakan inisiatif bersama dengan King Abdullah International Center for Interfaith and Intercultural Dialogue (KAICIID), Interreligious Council of Thailand (IRC), Institute of Human Rights and Peace Studies (IHRP) di Thailand, Mahidol University dan Fatoni Universitas, mengadakan lokakarya strategis di Bangkok.  

Baca juga: Penyebutan Nabi Muhammad SAW dalam Taurat dan Permintaan Nabi Musa AS

Acara lintas agama ini mempertemukan para pemimpin masyarakat sipil dan agama, pembuat kebijakan, dan perwakilan pemerintah untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi komunitas agama di Asia Selatan dan Asia Tenggara. 

Departemen bekerjasama dengan KAICIID menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Bersama untuk Kebhinekaan dan Memajukan Dialog Antar Agama”, di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, antara 18-19 Desember 2019 dengan tujuan untuk memperkaya dialog antarbudaya, meningkatkan pemahaman di antara pemeluk agama dan peradaban, serta mencegah atau mengurangi konflik di Asia Tenggara.  

Lokakarya tersebut mempertemukan peserta dari para pengambil keputusan politik dan pemimpin agama dari latar belakang Buddha dan Islam dari Indonesia, Myanmar, Malaysia, Sri Lanka, dan Thailand. 

Di masa mendatang, departemen bertujuan untuk menyelenggarakan konferensi dan lokakarya untuk dialog Islam-Ortodoks, dialog Islam-Buddha, dialog Islam-Protestan, dialog Islam-Katolik dan dialog Islam-Cina, serta dialog Islam-Islam di banyak masyarakat. 

 

 

Sumber: saudigazette

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement