REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setidaknya 82 Muslim Amerika telah memenangkan posisi dalam pemilihan lokal, legislatif negara bagian, seluruh negara bagian, peradilan dan federal, dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat. Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya 71 kemenangan pemilihan Muslim pada 2020.
Angka-angka tersebut didasarkan pada penilaian Council on American-Islamic Relations (CAIR), sebuah organisasi kebebasan sipil dan advokasi Muslim, serta Jetpac Resource Center, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan perwakilan Muslim di pemerintahan dan politik AS.
Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad menyebut kemenangan yang memecahkan rekor ini adalah bukti kebangkitan komunitas Muslim yang berkelanjutan dalam politik Amerika. Di sisi lain, muncul kepercayaan yang diberikan masyarakat sekitar untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan mereka.
“Kami menyaksikan langkah selanjutnya dalam transformasi politik komunitas Muslim Amerika, dari suara-suara terpinggirkan yang termarjinalkan atau lebih buruk lagi, kini menjadi pengambil keputusan,” ucap dia dikutip di TRT World, Senin (14/11/2022).
CAIR dan Jetpac telah mengikuti data pemilu AS selama enam tahun terakhir. Tahun ini, mereka melacak total 146 kandidat Muslim Amerika yang mencalonkan diri, termasuk 51 kandidat legislatif negara bagian di 23 negara bagian.
Dengan pemilihan tersebut, Majelis Umum Illinois menyambut anggota Muslim Amerika pertamanya, Nabeela Syed yang berusia 23 tahun dan Abdelnasser Rashid yang berusia 33 tahun. Di sisi lain, Salman Bhojani dan Suleman Lalani menjadi Muslim pertama yang terpilih menjadi Legislatif Texas.
Empat Muslim Amerika terpilih di Georgia, termasuk keturunan Palestina-Amerika Ruwa Romman, yang merupakan wanita Muslim pertama yang menjadi perwakilan di State House. Sosok lainnya adalah keturunan Bangladesh-Amerika Nabilah Islam, yang merupakan wanita Muslim pertama dan wanita Asia Selatan pertama yang terpilih ke Senat negara bagian.
Seorang warga Amerika Somalia berusia 25 tahun, Zaynab Mohamed, terpilih menjadi senat Minnesota. Dia menjadi wanita termuda yang terpilih ke majelis tinggi negara bagian terbesar, sekaligus merupakan salah satu dari tiga wanita kulit hitam pertama di badan legislatif.
Tidak hanya itu, di Minnesota Muslim pertama dan satu-satunya AS yang terpilih untuk posisi di seluruh negara bagian, Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison, terpilih kembali. Jaksa Agung bergabung dengan anggota Kongres Ilhan Omar (D-MN), Rashida Tlaib (D-MI) dan Andre Carson (D-IN) untuk terpilih kembali.
21 legislator negara bagian yang berkuasa dipilih kembali dan bergabung dengan 16 kandidat Muslim lainnya yang terpilih, sehingga jumlah anggota parlemen negara bagian Muslim di AS menjadi 43.
"Hasil pemilihan menunjukkan komunitas Muslim sedang membangun infrastruktur yang kokoh untuk keberhasilan pemilihan yang berkelanjutan,” ucap Direktur Eksekutif Jetpac Resource Center, Mohammed Missouri, dalam sebuah pernyataan.
Ia juga menyebut keputusan kebijakan tentang pendidikan, perumahan, iklim dan hak-hak sipil dibentuk oleh badan legislatif negara bagian. Karena itu, sangat penting bahwa suara Muslim terwakili dalam proses pembuatan kebijakan.