REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) memiliki peran yang strategis dalam membina jemaah haji dan umrah saat ini. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Tasikmalaya, Supriana, saat mengisi kegiatan Bimbingan Manasik Haji KBIHU Al Firdaus di Tasikmalaya, Ahad (13/11).
"KBIHU mempunyai peran yang strategis dalam melakukan pembinaan kepada jamaah haji dan umrah saat ini. Selain besarnya jumlah jamaah yang dibina, juga kedekatan emosional yang dimiliki menjadi modal untuk dapat mengarahkan jamaah haji kearah pembinaan manasik yang lebih baik," ujar Supriana dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (14/11).
Dalam kesempatan yang sama, Supriana juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap KBIHU Al Firdaus, yang sudah berkontribusi terhadap umat Islam dan membantu Kementerian Agama dalam penyelenggaraan ibadah haji. Selama 32 tahun, KBIHU ini turut berkontribusi terhadap umat Islam dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Pada prinsipnya, ia menyampaikan penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas Kementerian Agama. Tetapi, karena keterbatasan pemerintah dalam hal membimbing dan mengedukasi, maka kehadiran KBIHU adalah bagian dari kekuatan dan penopang dari Kementerian Agama.
Lebih lanjut, Supriana mengatakan peran KBIHU sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji setidaknya ada dalam lima hal. Mereka adalah pembinaan, pelayanan, perlindungan, mewujudkan kemandirian dan meningkatkan ketahanan jamaah secara baik dan maksimal.
"Kami berharap calon jamaah haji dapat terus bersabar hingga pengumuman resmi dari pemerintah terkait kuota haji tahun 2023. Teruslah semangat mengikuti bimbingan manasik dari sejak dini untuk memberikan bekal pemahaman baik teori maupun praktiknya," lanjut dia.
Turut hadir dalam kegiatan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Tasikmalaya Wahyu, Ketua KBIHU Al Firdaus Is Is Aisyah, serta para Calon Jamaah Haji (CJH) KBIHU Al Firdaus.