REPUBLIKA.CO.ID,BISMARCK -- FBI kini tengah menyelidiki prusakan parah pemakaman Muslim di negara bagian Dakota Utara, Amerika Serikat (AS), saat masyarakat setempat mencoba memperbaiki kerusakan dan mencari tahu penyebab kejahatan tersebut.
Menurut laporan berita lokal, vandalisme itu ditemukan tak lama sebelum pemakaman dan dilaporkan terjadi sekitar 21 Oktober. Disebutkan kerusakannya luas, dengan kubah beton untuk penguburan hancur.
"Ini bukan vandalisme sederhana. Ini ditargetkan. Mereka tahu apa itu. Itu salah satu hal di mana mereka ingin menyebabkan kerusakan," kata direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam-Minnesota, Jaylani Hussein dilansir dari laman The New Arab pada Senin (31/10/2022).
Adapun Komunitas Muslim Dakota Utara begitu kecil akan tetapi bersejarah. Negara bagian ini memiliki masjid tertua di AS, sebuah bangunan kecil yang terletak di padang rumput terpencil dan didirikan oleh imigran Suriah dan Lebanon pada 1920-an.
Namun saat ini ada semakin banyak Muslim di Dakota Utara datang dari Somalia. Tetangga Dakota Utara di timur, Minnesota, adalah rumah bagi komunitas Somalia yang cukup besar. Di sana, serangan anti-Muslim mencapai titik tertinggi sepanjang masa tahun ini.
Berdasarkan laporan, diskriminasi terhadap Muslim di Amerika Serikat meningkat sebesar sembilan persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini disampaikan dalam sebuah laporan oleh kelompok hak-hak sipil dan advokasi Muslim.
Sumber:
https://english.alaraby.co.uk/news/fbi-probes-vandalism-north-dakota-muslim-cemetery
Baca Juga
Advertisement