Sabtu 29 Oct 2022 11:08 WIB

Bersama Rasulullah di Surga

Saat ini, kita memang tidak sedang hidup bersama Rasulullah SAW

Rasulullah
Foto: Wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh  : Hasan Yazid Al-Palimbangy

Kita memang tidak sedang hidup bersama Rasulullah SAW, kita memang belum pernah memandang indahnya wajah Rasulullah Saw, kita juga belum pernah mendengar merdunya suara Rasulullah Saw dan kita juga memang tidak bisa beribadah persis seperti ibadahnya Rasulullah Saw, akan tetapi kita bisa 

Baca Juga

Hadits Abu Hurairah riwayat Imam Muslim

اشتقت لأحبابى فقالوالي :ا لسنا احبابك يا رسول الله؟ فقلت: انتم أصحابي, واحبابي قوم يأتون بعدي يؤمنون بي و لم يروني.

''Aku sangat merindukan para kekasihKu, maka mereka (para sahabat) berkata : Bukankah kami ini para kekasihMu ya Rasulullah ? Maka Aku berkata, kalian semua sahabatku, dan para kekasihKu adalah ummat yang datang selepasku, walaupun mereka tidak hidup sezaman denganKu dan belum pernah melihatKu akan tetapi *mereka beriman denganku dan istiqamah menghidupkan sunnah2Ku.''

Cara Membuktikan Cinta kita kepada Rasulullah Saw Agar Bisa Bersama Beliau di Sorga

1.Memperbanyak Membaca Shalawat

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

 أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاةً

“Manusia yang paling utama (dekat) denganku hari kiamat kelak adalah yang paling banyak bershalawat atasku.” (HR. Al-Tirmidzi, dan disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad)

2. Mencintai Nabi ﷺ yang dibuktikan Dengan Menghidupkan Sunnah2Nya.

قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا بُنَيَّ، إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ» ثُمَّ قَالَ لِي: «يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي، وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الجنة(رواه امام ترميذي)

Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang menghidupkan sunnahKu, maka berarti ia mencintaiKu dan barangsiapa yang mencintaiKu, maka berarti ia bersamaKu di Surga”.(HR.Imam Tirmidzi)

روى البخاري (6169) ، ومسلم (2640) عن عَبْد اللَّهِ بْن مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : " جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ) " .

وروى البخاري (3688) ، ومسلم (2639) عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : " أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ السَّاعَةِ ، فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ ؟ ، قَالَ: ( وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا ) ؟ قَالَ : لاَ شَيْءَ ، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . فَقَالَ: (أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ) . 

قَالَ أَنَسٌ: فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ ، فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ) !!

قَالَ أَنَسٌ: " فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ " .

Disebutkan dalam Shahihain, dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang hari kiamat dan berkata, “Kapankah hari kiamat tiba?”, beliau menjawab, “Apa yang engkau persiapkan untuk menghadapinya?”. Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan saya mencintai Allah dan Rasul-Nya”. Maka Rasulullah bersabda, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Anas bin Malik berkata: “Kami tidak pernah merasa gembira seperti kegembiraan kami dengan ucapan Rasulullah ﷺ:

“Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai (di akhirat kelak).”

Kemudian Anas berkata: “Sungguh saya mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar dan Umar dan berharap agar saya bisa bersama mereka (di akhirat kelak) disebabkan cintaku terhadap mereka, walaupun saya tidak beramal seperti amalan mareka.” (HR. Bukhari)

3. Mentaati Allah SWT dan RasulNya

Allah Swt. berfirman,

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-Nisa’: 69)

Kisah Sahabat Tsauban RA

Disebutkan dalam Al-Mu’jam al-Kabir milik Al-Thabrani, dari Ibnu Abas Radhiyallahu ‘Anhuma: ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata: Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu sehingga aku ingin menyampaikan kepadamu jika aku datang dan tidak melihatmu maka aku MERASA NYAWAKU INGIN KELUAR. Aku juga sampaikan kalaulah aku masuk surga dan berada di bawah tempatmu maka hal itu sangat menyedihkan buatku. Aku ingin satu tingkat bersama dirimu. Maka Rasulullah ﷺ tidak menjawab sedikitpun sehingga Allah ‘Azza Wa Jalla menurunkan ayat di atas. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanggilnya dan membacakan ayat tersebut kepadanya.

4.Merawat, Menyantuni & Membantu Anak Yatim

Berbuat baik kepada anak-anak yatim termasuk sebab keberuntungan di akhirat dengan mendapatkan surga tertinggi. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً

“Saya dan orang yang merawat anak yatim di surga kelak seperti ini,” seraya beliau mengisyaratkan jari tengah dan telunjuknya lalu merenggangkan keduanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

5.Berakhlak Mulia

Ternyata Amal Shalih Saja Tidak Menjamin Kita Masuk surga dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat kelak adalah orang yang terbaik akhlaqnya. Dan orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat kelak adalah tsartsarun, mutasyaddiqun dan mutafaihiqun.” Sahabat berkata: “Ya Rasulullah… kami sudah tahu arti tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa arti mutafaihiquun?” Beliau menjawab, “Orang yang sombong.” (HR. Tirmidzi, ia berkata ‘hadits ini hasan gharib’. Hadits ini dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Tirmidzi)

6.Mendidik Anak-anak Wanita Agar Menjadi Mu'minah Shalihah

Imam Bukhari meriwayatkan dalam al-Adab al-Mufrad, dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631

Dalam Mushannaf Ibnu abi Syaibah, Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang mempunyai dua orang saudari atau dua orang putri lalu ia berbuat baik kepada keduanya selama mereka bersama dirinya maka saya dan dia di surga seperti ini,” belil 

7.Memperbanyak Shalat Sunnah

Disebutkan dalam Shahih Muslim, Rabi’ah bin Ka’ab Al Aslami Radhiyallahu ‘Anhu bercerita bahwa dia pernah bermalam bersama Rasulullah ﷺ. Kemudian ia meyiapkan air wudhu dan keperluannya. Beliau lalu bersabda kepadaku, “Mintalah sesuatu kepadaku”, saya berkata, “Saya meminta agar saya bisa bersamamu di surga.” Beliau menjawab, “Adakah permintaan selain itu”, saya berkata, “hanya itu.” Beliau lalu bersabda, “Maka bantulah aku atas dirimu (untuk memohon kepada Allah agar memenuhi permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (shalat)”.” (HR. Muslim)

8. Memperbanyak Do’a

Yakni doa agar didekatkan dengan Nabi ﷺ dan menemani beliau di akhirat. Dalil umumnya adalah apa yang diminta Rabi’ah kepada Nabi ﷺ agar beliau mendoakannya untuk menemaninya di surga. Juga doa yang dipanjatkan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu

“Ya Allah saya meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan berubah dengan kemurtadan, kenikmatan yang tiada putus, dan (aku memohon kepada-Mu) agar menjadi pendamping Muhammad shallallahu’alaihi wasallam di derajat tertinggi dari surga yang kekal.” (HR. Ahmad dengan sanad shahih. Syaikh Al-Albani menyatakan isnadnya hasan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement