Rabu 26 Oct 2022 22:45 WIB

Kedekatan Erick Thohir dengan NU Percepat Pemberdayaan Umat

Kedekatan Erick Thohir dan NU bukan dalam waktu jangka pendek.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Kedekatan Erick Thohir dengan NU Percepat Pemberdayaan Umat. Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) turut berswafoto dengan para peserta saat berkunjung ke Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022). Kunjungannya tersebut dalam rangka kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan Program Bisnis Terapan (vokasi) Pondok Pesantren berupa pelatihan tata boga, tata rias, manajemen bisnis, teknologi dan informasi guna meningkatkan sumber daya manusia di pondok pesantren.
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Kedekatan Erick Thohir dengan NU Percepat Pemberdayaan Umat. Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) turut berswafoto dengan para peserta saat berkunjung ke Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022). Kunjungannya tersebut dalam rangka kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan Program Bisnis Terapan (vokasi) Pondok Pesantren berupa pelatihan tata boga, tata rias, manajemen bisnis, teknologi dan informasi guna meningkatkan sumber daya manusia di pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Wawan Mas'udi, menilai, pujian Gus Yaqut kepada Menteri BUMN Erick Thohir sebagai suatu apresiasi dan keberhasilan yang telah ditoreh Erick untuk dekat dan memberdayakan umat Islam di Indonesia.

"Pujian Gus Yaqut ini menunjukkan kenyamanan mayoritas umat Islam yang ditunjukan oleh komunitas NU dan GP Ansor kepada Menteri Erick. Mereka dapat saling mengisi dan membutuhkan," ujar Wawan, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Ia menanggapi pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas pada Peringatan Hari Santri 2022.

Gus Yaqut, sapaan lekatnya, memuji kiprah Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilai sukses sebagai pengusaha dan pejabat publik.

Gus Yaqut meminta para santri dapat mengikuti dan mencontoh keberhasilan Erick Thohir, baik sebagai pengusaha maupun pejabat publik.  Ia juga berharap para santri dapat ikut dalam kancah Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Wawan, proses kenyamanan antara Erick Thohir dan NU ini tentu bukan jangka pendek. Namun ada proses yang sangat panjang dan harus dilalui.

"Kalau Menteri Erick mencoba masuk ke NU namun chemistry tidak terbentuk, tentu tidak menimbulkan kenyamanan. Kedekatan ini bukan pragmatis politik. Tetapi lebih memberdayakan umat Islam di Indonesia. Dan itu niat yang sangat mulia," kata Wawan.

Dengan latar belakang pengusaha yang sukses, lanjut Wawan, Erick mencoba mentransformasi pengalaman dan sumberdaya yang selama ini dimiliki untuk membantu kemajuan warga NU. Serta, mencoba untuk memperkuat, memperkokoh semangat kewirausahaan kepada ormas Islam moderat terbesar di Indonesia.

"Ini yang mungkin meninggalkan kesan tersendiri bagi Nahdliyin ke Menteri Erick. Menteri Erick menunjukan keseriusannya untuk memperkenalkan entrepreneurship kepada santri NU dan GP Ansor," paparnya.

"Selama ini kultur wirausaha di kalangan pesantren masih kosong. Menteri Erick berhasil masuk ke komunitas pesantren tersebut dengan visi yang jelas. Yaitu program  kewirausahaan. Dan itu direspons sangat positif oleh komunitas pesantren. Ide wirausaha tersebut saat ini sangat dibutuhkan oleh pesantren di Indonesia," imbuh Wawan.

Dirinya berpendapat, saat ini adalah waktunya Erick Thohir untuk berguru dan menyerap ilmu agama kepada Kyai di NU. Sehingga nantinya, bisa menjadi santri seutuhnya.

"Program yang dikeluarkan Menteri Erick di BUMN dalam memberdayakan umat Islam merupakan wujud keberpihakan dan komitmen beliau. Menteri Erick juga mendorong pemahaman Islam yang moderat di masjid BUMN. Sehingga Islam yang ada di BUMN moderat, modern, terbuka dan lebih Indonesia," kata Wawan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement