Dia menyayangkan bahwa struktur yang telah dipugar telah dilakukan secara sembarangan. Hal ini menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.
“Pernahkah Anda melihat pemugaran masjid dengan konsep taman kanak-kanak dengan dinding berwarna? Di Masjid dan Madrasah Kavala Halil Bey, seolah-olah Anda sedang berjalan-jalan di Venesia. Ada restorasi masjid dengan semua dinding berwarna. Dengan kata lain, identitas bangunan hilang, orisinalitasnya hilang, gayanya hilang,” kata Konuk.
“Selain itu, menara dan prasasti juga dihilangkan. Di kubah, alih-alih timah, ubin bergelombang digunakan untuk membangkitkan arsitektur Bizantium. Arsitektur Ottoman sedang dihancurkan dengan pekerjaan restorasi,” lanjutnya.
Di samping itu, Konuk mencatat bahwa dalam 20-25 tahun terakhir, Turkiye telah membuka banyak gereja Ortodoks Yunani. Sebagian besarnya berasal dari abad ke-19, bahkan jika mereka tidak memiliki jemaah.
“Gereja-gereja di Edirne, Ordu, Cesme, dan Alacati dipulihkan dan dibuka untuk beribadah bahkan jika mereka tidak memiliki jemaah,” ucap Konuk.
Dia mengungkapkan, terdapat 390 tahun pemerintahan Ottoman di Rhodes dari 1522 hingga 1912, akan tetapi semuanya telah terhapus.