REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA — Ketika penglihatan yang buruk memaksa Motiur Rahman untuk meninggalkan becaknya yang ditarik, tampaknya tidak ada harapan bahwa dia akan menemukan mata pencaharian lain sampai bulan lalu, ketika dokter Arab Saudi mengobati kataraknya dan memberinya kesempatan hidup baru.
Rahman (62) adalah satu dari ratusan orang yang menjalani operasi mata ketika dokter mata dari Kerajaan Arab Saudi tiba di daerah Chapainawabganj, di barat laut Bangladesh pada akhir September.
“Saya hampir buta sebelum operasi. Tapi dengan rahmat Allah SWT, sekarang saya benar-benar baik-baik saja dengan (penglihatan) saya,” katanya dilansir dari Arab News, Senin (23/10/2022).
“Saya merasa seperti (saya) terlahir kembali. Saya bisa melihat hal-hal seperti semula,” ungkapnya.
Program Relawan Saudi Noor berlangsung antara 23 September dan 1 Oktober. Program ini diselenggarakan Al-Basar International Foundation, sebuah LSM Arab Saudi yang bekerja di bidang pencegahan kebutaan, dengan dukungan dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Center atau KSrelief.
“Sebanyak 15 dokter datang dari Arab Saudi,” kata Direktur negara Al-Basar untuk Bangladesh, Dr. Ahmed Taher Hamid Ali.
“Mereka sangat bersedia memberikan perawatan mata yang berkualitas kepada orang-orang yang kurang mampu,” kata dia.
Pekerjaan para dokter difasilitasi mitra lokal Al-Basar, Rumah Sakit Mata Al-Noor di Dhaka, yang menyelenggarakan kamp medis di cabangnya di Chapainawabganj, sekitar 300 kilometer dari ibu kota.
Menurut data rumah sakit, para dokter Arab Saudi telah memeriksa dan merawat 4.610 pasien dan melakukan 519 operasi katarak selama satu pekan.
“Mereka memilih untuk membantu di Bangladesh berdasarkan kebutuhan,” kata Ali.
Katarak adalah penyebab utama kehilangan penglihatan di negara Asia Selatan di mana 1,5 persen orang dewasa buta dan 21,6 persen memiliki penglihatan rendah. Perawatan ini melibatkan teknologi medis terbaru dan gratis bagi semua yang telah mencari bantuan.
“Itu benar-benar gratis, dan saya tidak menghabiskan satu sen pun untuk operasi. Saya bahkan menerima obat-obatan dan salep gratis untuk perawatan pascaoperasi,” kata Fazar Ali (72) yang terpaksa pensiun dari bisnis produk segar ketika ia mulai kehilangan penglihatannya beberapa tahun yang lalu.
“Saya telah menderita penglihatan yang buruk selama beberapa tahun terakhir. Saya bahkan tidak bisa mengenali wajah orang-orang itu,” katanya. "Setelah operasi, sekarang saya bisa melihat lebih baik."
Mohammad Naimul Huq, seorang petani berusia 68 tahun dan penerima manfaat lain dari program Arab Saudi, kembali bekerja hanya beberapa hari setelah operasi penggantian lensa.
“Saya menerima perawatan yang sangat baik di klinik. Itu adalah operasi yang sukses di mata kanan saya,” katanya “Setelah operasi, sekarang saya bisa bekerja kembali dengan sempurna seperti sebelumnya,” kata dia.
Sumber: arabnews