REPUBLIKA.CO.ID,RABAT -- Menteri Urusan Islam Maroko, Ahmed Toufiq mengatakan, Maroko perlu membangun 200 masjid setiap tahun.
“Pembangunan masjid baru bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan demografis negara dan ekspansi perkotaan,” kata Toufiuq saat perayaan Hari Masjid di ibu kota Maroko, Rabat, dilansir dari laman Middle east Monitor pada Kamis (20/10/2022).
Dia mengatakan, Kementeriannya berusaha untuk membangun 80 masjid dalam lima tahun ke depan. Kemudian menyerukan pendonor untuk mendukung pemerintah dalam membangun 1.000 masjid selama periode lima tahun yang sama.
“Saat ini total ada 2.216 masjid yang ditutup, 723 di antaranya dalam proses renovasi untuk dibuka kembali,” kata Toufiq.
Toufiq mengatakan, ada sekitar 51 ribu masjid di Maroko. Sebanyak 72 persen di antaranya terletak di pedesaan.
Adapun Maroko merupakan sebuah negeri di Afrika utara, memiliki sejarah dan peran penting dalam penyebaran Islam. Orang Arab menyebutnya al-Mamlaka al-Maghribiya atau Kerajaan Barat.
Para ahli sejarah dan geografi Muslim di era kekhalifahan Islam menjulukinya al-Maghrib al-Aqsa. Sedangkan, orang Turki memanggilnya Fez. Orang Persia menyebutnya Marrakech (Tanah Tuhan).
Negeri berjuluk Tanah Tuhan itu gerbang Islam ke Spanyol, Eropa. Islam benar-benar menguasai Maroko pada 670 M. Maroko pernah menjadi pusat peradaban Islam beberapa abad silam.