Rabu 19 Oct 2022 16:58 WIB

Festival Palestina ke-18 akan Diadakan di London

Festival bertujuan menegaskan perjuangan kemerdekaan Palestina.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
 Pengunjuk rasa Palestina mengibarkan bendera Palestina di atas ruang keamanan Israel selama bentrokan di pos pemeriksaan Tayaseer ketika mereka mencoba menyeberangi pos pemeriksaan untuk mencapai lembah Yordania, dekat kota Tubas, Tepi Barat, 06 Juni 2022. Menurut sumber medis Palestina, 25 warga Palestina terluka selama bentrokan tersebut. bentrokan yang meletus ketika mereka berusaha untuk menyeberangi pos pemeriksaan selama protes terhadap pemukiman Israel. Festival Palestina ke-18 akan Diadakan di London
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Pengunjuk rasa Palestina mengibarkan bendera Palestina di atas ruang keamanan Israel selama bentrokan di pos pemeriksaan Tayaseer ketika mereka mencoba menyeberangi pos pemeriksaan untuk mencapai lembah Yordania, dekat kota Tubas, Tepi Barat, 06 Juni 2022. Menurut sumber medis Palestina, 25 warga Palestina terluka selama bentrokan tersebut. bentrokan yang meletus ketika mereka berusaha untuk menyeberangi pos pemeriksaan selama protes terhadap pemukiman Israel. Festival Palestina ke-18 akan Diadakan di London

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Forum Palestina di Inggris (PFB) akan mengadakan Festival Palestina tahunan ke-18 di Byron Hall London, Harrow, Sabtu (22/10/2022). Berbagai tokoh akan mengisi acara yang bertujuan menegaskan perjuangan kemerdekaan Palestina.

Anggota parlemen Irlandia terkemuka, Richard Boyle, dan sejumlah artis internasional termasuk penyanyi Kuwait Humood Alkhudher, penyanyi Palestina Kefah Zreeqy, bintang rap Inggris-Irak Lowkey dan penyanyi Palestina-Amerika Waheeb Nasan semuanya akan hadir untuk menghibur orang banyak. Grup Dabkeh MEK dari Yaffa juga akan tampil.

Baca Juga

Dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (19/10/2022), Ketua PFB Zaher Birawi mengatakan festival ini sangat penting untuk kebangkitan budaya Palestina dan penegasan prinsip-prinsip yang terkait dengan perjuangan Palestina. Termasuk status Yerusalem sebagai ibu kota abadi Palestina dan hak pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya.

Direktur umum festival Adnan Hmaidan mengatakan acara tahun ini diadakan dengan slogan: 'Palestina ada di hatiku,' untuk menegaskan hubungan yang kuat antara orang-orang Palestina dan Palestina, terlepas dari jarak yang jauh di antara mereka.

Baru-baru ini, gerakan untuk mendukung Palestina sedang banyak diperbincangkan. Hal ini setelah Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan tidak akan lagi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Dengan adanya keputusan itu, otomatis membatalkan kebijakan dari mantan perdana menteri Scott Morrison pada 2018 yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement