Kamis 13 Oct 2022 18:04 WIB

PWNU dan MUI Jatim Tolak Penyelenggaraan Hijrahfest Surabaya, Ini Alasannya   

Penyelenggaran Hijrahfest Surabaya diduga mencatut logo NU.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Pengunjung menghadiri Festival Roadshow Hijrahfest (ilustrasi). Penyelenggaran Hijrahfest Surabaya diduga mencatut logo NU
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pengunjung menghadiri Festival Roadshow Hijrahfest (ilustrasi). Penyelenggaran Hijrahfest Surabaya diduga mencatut logo NU

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memprotes keras penyelenggaraan Hijrahfest "Surabaya Islamic Festival" yang rencananya digelar di Jatim Expo Surabaya pada 14-16 Oktober 2022. Sekretaris PWNU Jatim, Akhmad Muzakki, menjelaskan alasan penolakan disebabkan logo NU dicatut dalam acara Hijrahfest, yang sebelumnya mendapat penolakan di sejumlah daerah di Jawa Timur. 

Prof Muzakki menegaskan, PWNU Jatim sama sekali tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara Hijrahfest tersebut. 

Baca Juga

"PWNU Jatim memprotes keras dan mendesak pihak penyelenggara untuk meminta maaf 1 x 24 jam atas pencatutan logo NU dalam penyelenggaraan acara Hijrahfest di JX tersebut," kata Prof Muzakki, Kamis (13/10/2022). 

Selain PWNU, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur juga memproses pencatutan nama MUI dalam acara tersebut. Ketua MUI Jawa Timur, KH Ahsanul Haq, menegaskan pihaknya tidak terlibat dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan tersebut. 

"MUI Jatim menyatakan sikap bahwa tidak ada keikutsertaan dan tidak melibatkan diri dalam penyelenggaraan kegiatan Hijrahfest (Surabaya Islamic Festival) 2022 di Jatim Expo Surabaya," kata Ahsanul Haq. 

MUI Jawa Timur pun menuntut penyelenggara Hijrahfest untuk minta maaf dalam waktu 1 kali dalam 24 jam. Ia juga menolak pencamtuman logo MUI Jatim dalam acara tersebut. 

"MUI Jatim menolak keras adanya pencantuman logo MUI dalam acara tersebut dan mendesak penyelenggara untuk meminta maaf dengan kurun waktu 1 x 24 jam," ujar Ahsanul Haq.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement