REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH -- Polisi perbatasan Israel menembak hingga tewas seorang warga Palestina yang melemparkan bom molotov ke arah mereka. Juru bicara kepolisian mengatakan peristiwa itu terjadi dalam bentrokan di Tepi Barat.
Pada Sabtu (1/10/2022) juru bicara mengatakan polisi perbatasan sedang berkeliling dekat desa Eizariya. Kemudian mereka diserang sekelompok warga Palestina yang melemparkan batu dan bom molotov.
Juru bicara tersebut mengatakan petugas polisi menembak salah seorang yang melemparkan bom molotov. Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Sebelumnya dilaporkan tentara Israel memberikan lampu hijau penggunaan drone bersenjata untuk menyerang dan membunuh warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat. Persetujuan itu diberikan oleh Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Aviv Kochavi.
Media Israel, KAN, menyebut instruksi baru itu sebagai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam aktivitas tentara Israel. The Jerusalem Post edisi Kamis (29/9/2022) melaporkan, Kochavi mengizinkan penggunaan drone bersenjata untuk menyerang jika terjadi ancaman pada pasukan Israel, terutama jika ada ancaman dari kelompok bersenjata Palestina.
"Perintah itu datang ketika pasukan keamanan Israel mengalami peningkatan yang signifikan dalam serangan penembakan besar-besaran selama serangan penangkapan, khususnya di Kota Jenin dan Nablus di Tepi Barat utara," ujar laporan the Jerusalem Post.
Pada Rabu (28/9/2022), Kochavi mengatakan, tentara Israel telah mengevaluasi situasi di Tepi Barat. Dia menambahkan, militer akan terus mempersiapkan setiap skenario untuk memastikan keamanan Israel.
Empat warga Palestina tewas dan puluhan orang lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel selama protes di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu. Hampir setiap hari pasukan militer Israel melakukan serangan malam di wilayah pendudukan Tepi Barat.