REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah melonggarkan sejumlah pembatasan terkait Covid-19, mulai 28 September. Tak hanya itu, dalam media briefing juga dismapaikan beberapa pembaruan diberlakukan di berbagai sektor.
Negara tersebut dilaporkan telah bergerak secara aktif dan berkontribusi untuk menemukan solusi ilmiah dan kesehatan, terkait pandemi Covid-19. Salah satunya melalui eksperimen vaksin di negara tersebut.
Dilansir di Gulf Today, Selasa (27/9), mereka juga melakukan penelitian ilmiah yang berkontribusi untuk mengembangkan vaksin. Pun, mereka memberlakukan pendidikan dan pekerjaan jarak jauh, yang mana UEA menjadi salah satu negara pertama yang menerapkannya.
Masjid dan tempat ibadah lain disebut menjadi salah satu di antara sektor yang aturannya dilonggarkan. Selain menghapus jarak antar jamaah, otoritas masih mewajibkan jamaah untuk membawa sajadah mereka sendiri.
Orang tua dan jamaah yang memiliki penyakit kronis diimbau untuk tetap menggunakan masker, di semua ruang terbuka dan tertutup. Penggunaan masker ini juga wajib di masjid dan tempat ibadah, untuk menjaga kesehatan lansia dan mereka yang memiliki penyakit kronis.
Lebih lanjut, pihak berwenang mengatakan masyarakat memainkan peran kunci dalam kesadaran dan komitmen untuk menerapkan semua tindakan pencegahan, demi mencapai hasil maksimal.
Masyarakat juga diminta untuk menyadari bahwa pembukaan bertahap dan kembali ke kehidupan normal baru mengharuskan semua pihak untuk berbagi tanggung jawab menjaga kesehatan semua orang, serta meningkatkan prestasi negara untuk menahan pandemi dan mencapai pemulihan.