REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Ibu Negara Turki, Emine Erdogan telah diberikan penghargaan atas upaya kemanusiaannya oleh sebuah kelompok Muslim terkemuka di New York, US Council for Muslim Organisations (USCMO). Dia menerima penghargaan 'Outstanding Humanitarian Award' selama seremoni pada Ahad (18/9/2022) di New York City.
“Saya senang bersama Anda pada kesempatan upacara penghargaan yang sangat berarti ini. Saya menerima penghargaan ini atas nama negara saya, yang merupakan hati nurani dunia,” kata Erdogan dalam sambutannya pada seremoni tersebut, dilansir dari laman TRT World pada Selasa (20/9/2022).
“Agama kita mengatakan kepada kita bahwa persaingan terbaik di antara orang-orang adalah bersaing dalam perbuatan baik. Dalam hal ini, catatan kami penuh dengan contoh perlombaan amal yang mencengangkan orang," lanjutnya.
Erdogan mengungkapkan, Turkiye terus menjadi negara yang paling dermawan menurut Laporan Bantuan Kemanusiaan Global 2022. Dia mengatakan, Turkiye telah bekerja untuk menjadi yang pertama dalam menjangkau untuk membantu mereka yang membutuhkan terlepas dari agama, bahasa, dan ras mereka.
Dia mengatakan, Turkiye melanjutkan bantuan kemanusiaannya tidak hanya melalui tingkat bilateral dengan negara-negara, tetapi juga melalui PBB, dan telah mencapai 7,7 miliar dolar bantuan ke 122 negara. Itu termasuk Suriah, Somalia dan Palestina pada 2021.
Selain itu, dia mengatakan, Turkiye juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan medis mereka yang membutuhkan di daerah rentan. Dia mengutip rumah sakit yang dibangun di Sudan, Somalia dan Bangladesh.
“Pengalaman bantuan kemanusiaan Turkiye lebih dari sekadar kebijakan luar negeri,” kata dia.
Erdogan membantu proyek-proyek nasional untuk mendorong pendidikan anak perempuan dan perempuan, meluncurkan proyek perawatan kesehatan untuk anak-anak, perempuan dan pengungsi, dan memprakarsai proyek 'Zero Waste'pada 2017 untuk menyoroti krisis iklim dan polusi. Ibu negara mengatakan, jumlah pengungsi di dunia melebihi 100 juta dengan konflik Ukraina.
“Seperti yang Anda ketahui, tanah kami sepanjang sejarah telah menjadi tempat yang aman bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan. Kami telah membuka pintu tempat penampungan ini untuk saudara dan saudari Ukraina kami juga,” kata Ibu Negara.
Di samping itu, Ibu negara juga melakukan perjalanan ke Myanmar pada 2012 dan mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh pada 2017, meskipun situasinya menantang saat itu. Erdogan juga telah mendukung pemberdayaan perempuan di Afrika. Dia mengunjungi lebih dari 20 negara Afrika antara 2014 dan 2020, termasuk Aljazair, Ethiopia, Somalia, dan Tanzania.