Sabtu 17 Sep 2022 08:37 WIB

Pesantren Berperan Penting Tanamkan Akhlak Mulia

Pesantren memiliki peran strategis dalam membina generasi muda.

Ilustrasi Santri
Foto:

Apa faktor yang membuat pesantren unggul dalam hal akhlak?

Semua pendidikan mestinya meng arah pada pembinaan akhlak. Dengan perilaku mulia ini, pe ngetahuan yang dicapai akan mem beri manfaat kepada siapa pun. Jadi, faktor penting dalam pembinaan akhlak mulia adalah dengan memperkuat kesadaran beragama sebagai jalan hidup.

Pada prinsipnya, beragama sebenarnya adalah berakhlak mulia, addinu husnul khuluq. Salah satu masalah serius yang terjadi adalah mengajarkan agama lebih pada aspek kognitif, dan kurang mene kankan aspek aksiologisnya.

Pendidikan yang bagus, termasuk pendidikan di pesantren, adalah yang mampu membimbing peserta didik atau santri untuk ber perilaku mulia, perilaku yang membuat nyaman siapa pun di sekitarnya, perilaku yang bermanfaat bagi lingkungannya.

Bagaimana dengan santri yang sejak awal masuk pesantren sudah bandel?

Tidak ada jaminan bahwa anak yang nakal akan sembuh ketika dimasukkan ke pesantren. Tetapi, mon dokatau nyantrimerupakan salah satu pilihan penting untuk pembinaan akhlak. Saya katakan tidak ada jaminan karena proses pendidikan pun akan berada dalam proses saling memengaruhi di antara beragam pribadi anak yang masuk pesantren.

Bisa jadi anak yang sangat nakal justru memengaruhi teman-temannya menjadi tidak baik, tetapi mungkin juga akan berubah menjadi baik.Lazimnya, pendidikan di pesantren menggabungkan perlakuan secara lahiriah dan batiniah.

Para kiai biasanya akan memberikan perlakuan khusus kepada anak yang nakal, baik dengan pendekatan kemanusiaan maupun spiritual. Kita sering mendengar cerita, misalnya, kiai minta daftar nama-nama santri yang nakal, yang suka melanggar tata tertib pesantren.

Permintaan itu belum tentu untuk kebutuhan menjatuhkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, tetapi sering kali untuk didoakan, dibacakan al-Fatihah demi perubahan perilaku, agar menjadi anak yang saleh. Karena kami di pesantren selalu yakin bahwa semua adalah ikhtiar menuju harapan yang diinginkan.

Apakah mungkin orang tua di rumah memperbaiki akhlak anaknya sendiri?

Sebagai kemungkinan, bisa jadi.Tetapi, biasanya anak lebih berani berdebat, atau bahkan melawan orang tua. Bergantung pada sekuat apa wibawa orang tua pada anak- anaknya. Jadi, kepatuhan anak kepada orang tuanya, bahkan kepada guru atau pengasuhnya, sangat bergantung pada wibawa dan keteladanan mereka pada anak-anak kita.Diperlukan keterlibatan penuh orang tua dan guru atau pengasuh dalam membina anak-anak santri kita.

 Apakah riyadhah batiniah menjadi kunci memperbaiki akhlak?

Ikhtiar batiniah bisa disebut sebagai bagian yang sangat penting dalam pendidikan di pesantren karena semua usaha hanya ikhtiar menuju hasil yang diinginkan. Riyadhah batiniah diawali dengan membiasakan sikap rendah hati atau tawadhu. Ini menjadi proses menundukkan ego, proses untuk menyadarkan diri, dan proses yang harus dilalui untuk memastikan ikhtiar ada di jalan yang benar.

Benar bahwa Allah SWT menentukan segalanya, dan ini jangan dilihat sebagai fatalisme. Kita tidak pernah tahu apa yang akan ditakdirkan.Karena itu, kita harus melakukan usaha terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik yang diinginkan. Justru, di sinilah optimisme muncul. Selalu ada harapan untuk menjadi semakin baik dengan ikhtiar-ikhtiar lahir dan batin yang baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement